"Bibit Siklon Tropis 91S juga didukung oleh aktifnya gelombang atmosfer dan MJO di sekitar pusat sirkulasinya," ujarnya pada 8 Desember 2025.
Baca Juga: Bantu Penanganan Kesehatan Korban Bencana, Luwu Utara Kirim 5 Dokter Terbaiknya ke Sumatera
"Kondisi IOD negatif masih akan berlangsung hingga bulan Desember 2025," imbuhnya.
Ia menyebut suhu laut yang hangat—sekitar 29–30 derajat celsius—serta kelembapan tinggi di berbagai lapisan atmosfer membuat uap air meningkat di wilayah Sumut.
“Dengan adanya faktor-faktor ini, wilayah Sumatera Utara diprediksi akan menerima tambahan uap air,” ungkap Hendro.
“Sehingga terjadi peningkatan pembentukan awan-awan hujan khususnya di wilayah pantai barat,” sambungnya.
Daerah yang Diprediksi Mengalami Hujan Lebat
BBMKG Wilayah I merinci sejumlah wilayah yang berpotensi terdampak hujan berintensitas tinggi akibat pengaruh bibit siklon 91S.
Wilayah dengan potensi hujan lebat dan sangat lebat:
Dairi
Pakpak Bharat
Humbang Hasundutan
Nias Selatan
Nias Utara
Nias Barat
Artikel Terkait
Longsor Cilacap Hari ke-4: Korban ke-12 Ditemukan, 11 Warga Masih Tertimbun dan BMKG Ungkap Hujan Beruntun Pemicu Lereng Labil
Bencana Tapteng Memburuk: 4 Warga Tewas, Akses Terputus Total dan Cuaca Ekstrem Lumpuhkan Penyelamatan di Sumatera Utara
Fenomena Cuaca ‘Tak Umum’ Picu Banjir-Longsor di Sumatera: 4 Jembatan Putus, Alat Berat KemenPU Belum Tembus Semua Lokasi
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Berisiko, Pengunjung Wisata Diminta Waspada
Inilah Dampak Kemunculan Dua Bibit Siklon 93W–91S, BMKG Peringatkan Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi dari Sumut hingga Lampung