Kapolri Pastikan Pelaku Ledakan di Masjid SMAN 72 Adalah Siswa, Polisi Telusuri Motif dan Dugaan Paparan Ideologi Digital

photo author
- Sabtu, 8 November 2025 | 18:12 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit ungkap fakta terbaru soal ledakan di Masjid SMAN 72 ((Instagram/listyosigitprabowo))
Kapolri Jenderal Listyo Sigit ungkap fakta terbaru soal ledakan di Masjid SMAN 72 ((Instagram/listyosigitprabowo))

 

(KLIKANGGARAN) — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan perkembangan terbaru penyelidikan terkait insiden ledakan di Masjid SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat, 7 November 2025.

Dalam keterangannya kepada media, Kapolri memastikan bahwa terduga pelaku adalah siswa aktif di sekolah tersebut.

“Terduga pelaku saat ini merupakan salah satu siswa, ya, di SMA tersebut,” ujar Listyo kepada wartawan, Sabtu (8/11/2025).

Temuan ini menggeser fokus penyelidikan dari kemungkinan aksi teror eksternal menjadi kasus internal lingkungan sekolah.
Kini, penyidik tengah menelusuri motif pelaku di balik tindakan yang menimbulkan puluhan korban luka itu.

Baca Juga: Mantan Ketua KPK Antasari Azhar Tutup Usia di 72 Tahun, Dari Jaksa Idealistis hingga Terjerat Kasus yang Guncang Publik Nasional

Kondisi Terduga Pelaku Mulai Membaik

Kapolri menjelaskan bahwa terduga pelaku masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit setelah mengalami luka dalam ledakan.

Ia menyebut kondisi kesehatan pelaku kini berangsur membaik, sehingga akan segera memungkinkan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh penyidik.

“Yang jelas untuk terduga pelaku kondisinya semakin membaik, ya, dan mudah-mudahan itu juga akan mempermudah kita nanti pada waktunya apabila kita butuhkan,” tuturnya.

Selain pelaku, sejumlah korban ledakan juga masih dirawat di beberapa rumah sakit, termasuk beberapa yang berada dalam kondisi serius di ruang ICU.

Baca Juga: Kamping Wisata di Pincara, Momentum Memperkuat Silaturahmi Antar-Perangkat Daerah

“Sementara untuk yang dirawat di ICU memang membutuhkan perawatan khusus, tidak boleh berinteraksi dengan masyarakat,” jelas Listyo.
“Sehingga kemudian tidak terjadi potensi peradangan ataupun infeksi. Saya kira itu, sehingga dibutuhkan isolasi,” sambungnya.

Polisi Telusuri Motif dan Dugaan Paparan Ideologi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X