Olehnya itu, kata dia, Pemerintah Kabupaten Luwu Utara juga harus memberikan porsi yang sama besar, karena pemerintah pusat memberikan ruang bagi kebudayaaan untuk terus hidup.
“Sejarah Islam yang masuk melalui Tana Luwu menjadi tonggak perubahan nan bersejarah, bukan hanya bagi Tana Luwu, tetapi juga bagi Indonesia, khususnya Sulawesi Selatan,” imbuhnya.
Lanjut Bupati mengatakan, sebagai generasi penerus, para siswa harus bisa menjadikan kegiatan napak tilas ini sebagai sebuah pelajaran penting yang bernilai kebaikan bagi bangsa dan daerah.
“Kita ke sini berziarah ke makam dua tokoh besar yang namanya sampai sekarang masih sangat harum. Nah, tugas kita sekarang bukan hanya merawat situs ini, tetapi juga bagaimana merawat nilai-nilai luhur yang telah diwariskan para pendahulu kita,” terangnya.
“Semoga kita dapat mewariskan nilai-nilai luhur kepada kita sendiri, dan juga kepada anak cucu kita, sehingga ini akan terus hidup dalam masyarakat, dan kita bisa bangga hadir di sini yang lahir sebagai orang Luwu dan bisa merasakan nikmatnya Islam sebagai agama rahmatan lil alamin yang dibawa Datuk Pattimang, yang kemudian disebarkan ke seluruh wilayah di Sulsel,” tandasnya.
Sebelumnya, Plt. Kepala Disporapar, Saleh, dalam laporannya menyebutkan tujuan dari kegiatan napak tilas ini adalah untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya dan wisata religi.
Selain itu, kata dia, juga dalam rangka untuk meningkatkan pengetahuan tentang masuknya Islam di Tana Luwu, serta mewujudkan kegiatan positif bagi generasi muda di Luwu Utara.
“Semoga kegiatan ini memberikan dampak yang positif perkembangan pengetahuan, khususnya bagi para pelajar, terhadap sejarah masuknya Islam di Tana Luwu ini,” harap dia.
Adapun tema yang diangkat pada kegiatan kali ini adalah “Patuppu ri Ade’e, Pasanre’ ri Sara’e”, yang berarti “Bertumpu pada Adat Istiadat dan Bersandar pada Syariat Islam.
Sekadar diketahui, kegiatan ini juga didukung oleh Cabang Dinas Pendidikan Sulsel Wilayah XII, Kementerian Agama, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Menariknya, finalis Adaddara-Kallolo 2025 juga terlibat aktif dalam kegiatan budaya dan pariwisata ini.
Turut hadir Ketua DPRD Husain, Danyon D Pelopor Sat-Brimob Polda Sulsel Kompol Muhammad Agus, Ketua TP-PKK Ny. Misnawati Andi Rahim, Kacabdis Sulsel Wilayah XII Ismail, Koordinator Ritual Adat Kedatuan Luwu Andi Sulolipu Opu To Panandrang, Andi Suriadi, Ketua BKPRMI Andi Lalak, Kasi Pendis Kemenag Amiruddin, serta para Kepala Sekolah dan Kepala Madrasah se-Luwu Utara. (LHr)