Viral soal Air Galon hingga Batal Hadir di Acara Daerah, Menpar Widiyanti Klarifikasi Santai dan Singgung Risiko Jadi Menteri

photo author
- Jumat, 26 September 2025 | 15:00 WIB
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana buka suara mengenai kabar viral dirinya terkait kunker daerah. ((Instagram/widi.wardhana))
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana buka suara mengenai kabar viral dirinya terkait kunker daerah. ((Instagram/widi.wardhana))

(KLIKANGGARAN) – Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, belakangan ramai diperbincangkan warganet usai muncul tudingan dari seseorang yang mengaku ASN soal perilakunya saat kunjungan kerja ke daerah.

Dalam unggahan tersebut, Widiyanti disebut kerap mendadak membatalkan acara dan bahkan meminta disiapkan air galon untuk mandi.

Melalui podcast bersama Helmy Yahya, Widiyanti akhirnya meluruskan kabar yang menurutnya tidak benar.

Baca Juga: KPK Dalami Korupsi Kuota Haji 2024, Sebut Ustaz Khalid Basalamah Paling Tahu Oknum Kemenag dan Periksa Travel di Jawa Timur

Klarifikasi Isu Air Galon

Widiyanti menegaskan bahwa dirinya selalu menginap di hotel saat kunker dan memberikan ulasan positif untuk mendukung industri perhotelan.

“Semua hotel ada air bersih dong, bagi saya isu itu bukan diri saya yang terganggu karena saya melihat ada isu harus mandi air galon, berarti hotel di seluruh Indonesia tidak ada air bersih dong?” jelasnya dalam kanal YouTube Helmy Yahya Bercerita, Kamis (25/9/2025).

“Itu mencoreng nama baik hotel-hotel di Indonesia menurut saya. Jadi, saya mesti luruskan bahwa tidak ada tuh saya mandi pakai air galon. Itu hanya karangan saja,” tambahnya.

Baca Juga: Polemik BBM SPBU Swasta: DPR dan ESDM Tegaskan Kolaborasi dengan Pertamina Bukan Monopoli, Pengamat Ingatkan Soal Pengawasan

Widiyanti menyebut gosip semacam ini adalah konsekuensi dari jabatan publik.

“Selama itu bukan dari kinerja, saya rasa itu masalah tidak perlu dipermasalahkan,” imbuhnya.

Batal Hadiri Acara karena Panggilan Presiden

Menjawab isu lain terkait batal hadir di sejumlah agenda daerah, Widiyanti mengakui hal itu hanya terjadi bila mendapat undangan mendadak dari Presiden Prabowo atau DPR.

Baca Juga: Guru SLB-A Jakarta Nilai Smart Board dari Pemerintah Tingkatkan Akses Pendidikan Tunanetra, Apresiasi Presiden Prabowo

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X