Menteri Luar Negeri Portugal, Paulo Rangel, mengumumkan hal serupa saat konferensi pers di New York menjelang Sidang Umum PBB.
"Oleh karena itu, mengakui negara Palestina merupakan pemenuhan kebijakan yang fundamental, konsisten, dan disepakati secara luas," katanya pada Senin 22 September 2025.
Netanyahu Murka dan Tolak Negara Palestina
Merespons pengakuan itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menilai langkah politik negara-negara Barat tak akan membuat Palestina benar-benar merdeka.
Baca Juga: Kondusivitas Daerah Terjaga Baik, Bupati Andi Rahim Apresiasi Kinerja Polri
“Saya punya pesan yang jelas bagi para pemimpin yang mengakui negara Palestina setelah pembantaian mengerikan pada 7 Oktober: Anda memberikan imbalan besar kepada teror,” kata Netanyahu dalam laporan AFP.
Ia bahkan menegaskan, “Tidak akan ada negara Palestina yang didirikan di sebelah barat Sungai Yordan.”**
Artikel Terkait
Israel Akui Targetkan Jurnalis Al Jazeera Anas al-Sharif, 7 Tewas dalam Serangan Udara di Kamp Wartawan Gaza
Rencana Kota Modern AS di Gaza Bocor, Dinilai Upaya Deportasi Massal dan Picu Kecaman Internasional
UK Akhirnya Akui Negara Palestina 108 Tahun Setelah Deklarasi Balfour, Netanyahu Sebut “Hadiah untuk Hamas”
Inilah Jadwal Pidato Presiden Prabowo di Sidang Umum PBB: Istana Sebut Sebagai Penghormatan Besar untuk Bangsa Indonesia
Dari Deklarasi Balfour hingga Pengakuan Palestina: Jejak Panjang Sejarah Menuju Dua Negara