(KLIKANGGARAN) – Kasus dugaan perundungan siswi berinisial AL di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), ramai jadi sorotan publik usai videonya beredar di Instagram @feedgramindo pada Senin, 15 September 2025.
Dalam tayangan tersebut, korban diduga mengalami pelecehan dari sejumlah teman sekelasnya, dengan jilbab dan pakaian yang dilucuti.
"Para pelaku dan korban diketahui sekelas di sekolah yang sama," tulis keterangan video itu.
Berikut rangkuman empat fakta terbaru terkait kasus ini:
1. Bermula dari Tuduhan Mengadu
Kasus dipicu ketika guru menanyakan keberadaan tiga siswi yang bolos. AL memberi jawaban, tapi justru dituduh melapor pada guru.
Hal itu memicu perundungan. Kasat Reskrim Polres Donggala, Iptu Bayu, menyebut aksi itu akibat salah paham.
“Jadi para pelaku perundungan keluar sekolah naik motor ke arah Desa Toaya. Pas guru nanya kepada korban, korban menjawab. Para pelaku menduga korban mengadu kepada guru,” jelasnya.
2. Mediasi yang Gagal Damai
Polisi memfasilitasi mediasi di Polsek Sindue dengan menghadirkan pihak korban, pelaku, dan sekolah.
Awalnya kasus diselesaikan dengan restorative justice. Namun, ibu korban akhirnya menolak hasil perdamaian dan mencabut kesepakatan.
3. Pelaku Akui Kesalahan dan Minta Maaf
Ketiga siswi pelaku mengakui kesalahannya serta menyampaikan permintaan maaf terbuka.
“Kami mengakui perbuatan (terhadap korban AL) salah dan tidak mengulangi perbuatan yang dilakukan,” ucap mereka dalam video yang diunggah @feedgramindo.
4. Korban Hidup Sebagai Anak Yatim
AL ternyata anak yatim yang tinggal bersama nenek dan dua adiknya. Sang ayah meninggal pada 2023, sementara ibunya sudah pergi sejak ia SD.
Artikel Terkait
MTs DDI Masamba Tegakkan Budaya Disiplin di Lingkungan Sekolah
Meriah! Penerimaan Rapor MTs DDI Masamba Diwarnai Pemberian Penghargaan bagi Siswa Berprestasi
2 Kepala MTs Muhammadiyah di Lutra Dilantik, Diharap Hadirkan Program Inovatif Berbasis Kewirausahaan
Sinergi Guru dan Siswa, Kunci Sukses MTs Muhammadiyah Masamba Ikuti OMI 2025
MTs Muhammadiyah Masamba Dukung Program Kemenag Melalui Orientasi Kepalangmerahan