Mencermati Akar Panjang Konflik Israel-Palestina Sejak 1947, Saat 142 Negara di PBB Kini Mendukung Resolusi Palestina Merdeka

photo author
- Sabtu, 13 September 2025 | 21:11 WIB
Sebanyak 142 negara mendukung resolusi yang menyerukan solusi dua negara untuk Palestina dan Israel, pada Jumat, 12 September 2025.  ((X.com/@Emre))
Sebanyak 142 negara mendukung resolusi yang menyerukan solusi dua negara untuk Palestina dan Israel, pada Jumat, 12 September 2025. ((X.com/@Emre))

(KLIKANGGARAN) – Majelis Umum PBB pada Jumat, 12 September 2025, menyita perhatian dunia setelah 142 negara mendukung resolusi solusi dua negara bagi Palestina dan Israel.

Resolusi tersebut menekankan peran Otoritas Palestina (PA) untuk memimpin seluruh wilayah Palestina, termasuk pembentukan komite transisi usai gencatan senjata di Gaza.


"Hamas harus mengakhiri kekuasaannya di Gaza dan menyerahkan senjatanya kepada Otoritas Palestina," demikian kutipan deklarasi sejumlah negara di PBB, dilansir Euronews, Sabtu 13 September 2025.

Meski begitu, Israel menolak keras. PM Benjamin Netanyahu menegaskan Tepi Barat tetap dianggap milik Israel, dengan dukungan sekutunya, Amerika Serikat.

Baca Juga: Inilah Janji Mentan Amran: Indonesia Diklaim Bisa Capai Swasembada Beras dalam Tiga Bulan Berkat Transformasi Pertanian Modern

Konflik sendiri bermula pada 1947 saat PBB memutuskan pembagian tanah Palestina untuk Yahudi dan Arab. Keputusan yang disetujui komunitas Yahudi, namun ditolak bangsa Arab karena dianggap tidak adil.

Penolakan itu kemudian memicu perang 1948, yang melahirkan tragedi Nakba ketika ratusan ribu warga Palestina terusir.

Perlawanan rakyat kemudian melahirkan Hamas pada akhir 1980-an. Puncak ketegangan terbaru terjadi setelah serangan 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 orang di Israel, berujung ofensif besar-besaran ke Gaza.

Baca Juga: Update Kasus Ferry Irwandi: Dialog dengan TNI Akhiri Polemik, Kedua Pihak Sepakat Saling Memaafkan dan Proses Hukum Dihentikan

Menurut data Kemenkes Gaza, hingga 2025 lebih dari 64.000 warga Palestina tewas, mayoritas perempuan dan anak-anak.

Resolusi PBB terbaru pun menegaskan blokade dan serangan Israel menciptakan “bencana kemanusiaan”. Dokumen itu juga menyerukan kehadiran misi internasional untuk melindungi warga sipil.

Baca Juga: Jokowi Tanggapi Polemik Ijazah Gibran: Sudah Bertahun-tahun dan Sindir Ada Pihak yang Jadi Dalang di Balik Isu Tersebut

Sejarah panjang sejak 1947 menunjukkan akar konflik tak lepas dari ketidakadilan awal. Kini, dukungan global lewat resolusi PBB menjadi sinyal makin kuat menuju pengakuan Palestina merdeka.**

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X