Kendati begitu, kata dia, inovasi dakwah tersebut tidak berarti harus melupakan metode dakwah yang konvensional, melainkan tetap harus memadukan keduanya, antara dakwah secara digital dan dakwah konvensional.
“Kita harus mengembangkan metode ini, karena ini merupakan salah satu program BKPRMI, yaitu bagaimana mengembangkan peran dakwah secara digital, dan bagaimana merancang konten-konten yang di dalamnya terselip pesan-pesan dakwah,” terangnya.
Pesan terakhir, alias pesan keempat, Asri berharap pengurus BKPRMI Lutra tetap mengedepankan misinya agar BKPRMI selalu berada pada koridor perjuangan yang sama, yaitu memakmur masjid dan mencintai masjid.
“Jadikan peran masjid sebagaimana zaman Rasulullah. Di mana masjid sebagai tempat elaborasi dan kolaborasi umat. Baik dari sisi ekonomi, sosial, pertahanan, dan keamanan. Kita harus hadir sebagai agen perubahan," imbuhnya.
"Semoga ini bisa diwujudkan. Sekali lagi, kita berharap kerja-kerja kolaborasi dan inovatif dari kita semua. Tentunya atas dukungan pemerintah,” pungkasnya. (LHr)