Kemenhub: KMP Tunu Pratama Jaya Alami Distress Sebelum Tenggelam di Selat Bali

photo author
- Kamis, 3 Juli 2025 | 21:49 WIB
Ilustrasi perairan di wilayah Selat Bali.  ((Unsplash.com/Maximus Beaumont))
Ilustrasi perairan di wilayah Selat Bali. ((Unsplash.com/Maximus Beaumont))

(KLIKANGGARAN) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkap kronologi tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali pada Rabu malam, 2 Juli 2025.

Kapal tersebut mengangkut total 65 orang, terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru, serta membawa 22 kendaraan.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, Muhammad Masyhud menjelaskan mulanya kapal berangkat dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk sebelum mengalami insiden di tengah perjalanan.

Baca Juga: Hasto Kristiyanto Dituntut 7 Tahun Penjara Buntut Skandal Suap dan Perintangan Penyidikan

Pada pukul 23.20 WIB, kapal dilaporkan dalam kondisi distress atau bahaya. 15 menit berselang, tepatnya pukul 23.35 WIB, KMP Tunu Pratama Jaya dinyatakan tenggelam.

"Hasil laporan dari petugas di lapangan menyebut sebelum tenggelam kapal mengalami masalah kondisi distress pada pukul 23.20 WIB dan tenggelam sekitar pukul 23.35 WIB," kata Masyhud kepada awak media di Jakarta, pada Kamis, 3 Juli 2025.

Masyhud menyebut, hingga pukul 10.00 waktu setempat, Kemenhub mencatat 31 penumpang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat, sementara empat orang ditemukan meninggal dunia.

Baca Juga: Bukan Mulan Jameela, Tata Janeeta Bagikan Momen Gemas soal Persahabatannya dengan Maia Estianty

"Hingga pukul 10.00 waktu setempat, data sementara dilaporkan empat orang meninggal dunia dan 31 orang penumpang telah berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat dan saat ini berada dalam penanganan lebih lanjut di Gilimanuk," ungkapnya.

Kemenhub pun memastikan, para korban selamat langsung dibawa ke Gilimanuk untuk mendapatkan penanganan medis dan pendataan lebih lanjut. Proses evakuasi masih terus berjalan di lokasi kejadian.

Di sisi lain, Masyhud menyoroti kondisi cuaca menjadi tantangan besar dalam proses penyelamatan. Gelombang laut mencapai ketinggian 2 hingga 2,5 meter, disertai angin kencang dan arus kuat yang menyulitkan tim evakuasi.

Baca Juga: Momen Vadel Badjideh Mengaku Salah hingga Minta Maaf ke Nikita Mirzani

Data lengkap nama dan identitas para korban masih dalam tahap verifikasi oleh pihak berwenang. Hingga kini, operasi pencarian dan pertolongan (SAR) masih terus dilakukan oleh tim gabungan.

Tim SAR terdiri dari personel Basarnas, TNI/Polri, syahbandar, KPLP, ASDP, dan instansi lainnya di bawah koordinasi Kantor Pencarian dan Pertolongan setempat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X