KLIKANGGARAN --- Beberapa bulan terakhir ini, marak terjadi penipuan berkedok layanan aktivasi IKD dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).
Tak sedikit masyarakat yang menjadi korban penipuan dengan modus menghubungi korbannya via telepon, WhatsApp, Surat Elektronik, Link, dan Barcode.
Hebatnya, oknum yang melakukan penipuan tersebut mengatasnakaman disdukcapil daerah. Bahkan mengatasnamakan dukcapil kementerian dalam negeri.
Untuk mengantisipasi hal itu, Disdukcapil Luwu Utara mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaannya terhadap ancaman penipuan layanan aktivasi IKD.
“Akhir-akhir ini, banyak terjadi modus penipuan, seakan-akan dari Dukcapil meminta aktivasi IKD,” ungkap Kadis Dukcapil Lutra, Muhammad Kasrum, Rabu (28/5), di Masamba.
Ia berharap, warga yang mendapat layanan aktivasi IKD dari seseorang yang mengatasnamakan dari Dukcapil agar tidak langsung percaya,” ucapnya mengingatkan.
“Kalau layanan aktivasi IKD, langsung ke kantor atau bisa saat Car Free Day berlangsung di depan rumah jabatan Bupati. Kita tidak pernah menelpon, apalagi menyurat,”jelasnya.
Untuk itu, mantan Asisten Administrasi Umum ini meminta masyarakat Luwu Utara untuk selalu waspada terhadap hal-hal yang belum jelas.
“Waspada penipuan! Jangan sekali-kali berikan NIK kalau ada yang meminta,” tegasnya.
Sekadar diketahui, pada era digital seperti sekarang ini, pelayanan publik berbasis digital marak dijumpai, termasuk pelayanan administrasi kependudukan, seperti IKD, yang telah terintegrasi dengan teknologi digital.
Aktivasi IKD sangat penting dilakukan untuk memudahkan masyarakat agar dapat menggunakan KTP elekroniknya hanya melalui gawai saja.
Namun, dengan sistem digital pula, potensi terjadinya penyalahgunaan dari oknum yang tidak bertanggung jawab juga besar.
