Luwu Utara --- Aktivitas kepariwisataan di Indonesia saat ini terus mengalami perkembangan yang begitu pesat, seiring meningkatnya minat masyarakat Indonesia dalam melakukan traveling atau berlibur serta menjelajahi keindahan alam serta budaya nusantara.
Fenomena ini tentu membuka peluang bagi setiap daerah di Indonesia untuk mengembangkan potensi wisatanya masing-masing guna menarik minat para pelancong atau wisatawan agar datang menikmati apa yang menjadi keunggulan wisata di daerah tersebut.
Berbicara tentang pariwisata, tidak sekadar berbicara tentang objek wisata saja, yang sejauh ini menjadi magnet bagi pelancong memuaskan hasrat dan pengalaman wisatanya, tetapi lebih lebih daripada itu, pengalaman kuliner juga tak kalah menariknya untuk dieksplorasi.
Ya, wisata kuliner tak bisa dipisahkan dari industri pariwisata. Saat ini, wisata kuliner menjadi fenomena yang begitu menakjubkan yang tak boleh diabaikan, karena sudah menjadi salah satu instrumen penting dalam menarik wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Baca Juga: Lampaui Target Tanam, Dinas Pertanian Luwu Utara Beri Penghargaan Delapan BPP
Bagi para pelancong, pemandangan alam yang indah bukan menjadi satu-satunya alasan untuk berkunjung ke sebuah daerah. Alasan lain wisatawan kepincut mendatangi sebuah daerah adalah kekhasan makanannya atau kulinernya, sehingga bisa menjadi paket wisata yang menarik.
Melihat peluang tersebut, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berancana (DP3AP2KB) serta UPT Pengelolaan Objek Wisata Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (UPT Pariwisata), saling menjajaki kerja sama terkait wisata kuliner ini.
Kabid Pengarusutamaan Gender (PUG) DP3AP2KB, Fatma S. Sukma, mengatakan bahwa potensi wisata kuliner ini harus bisa dimanfaatkan. Mengingat masih kurangnya kegiatan wisata kuliner di Bumi La Maranginang, julukan Luwu Utara, kalau tak bisa dikatakan belum ada.
“Wisata kuliner ini menjadi hal menarik untuk bisa dikolaborasikan bersama Pariwisata. Makanya, saya mau ketemu untuk bicarakan hal ini. Kita sudah punya lokasi, tinggal dibenahi,” kata Fatma, saat bertemu UPT Pariwisata, Selasa (23/7/2024), di Warkop Teras Adira, Masamba.
Baca Juga: Mantap Bercerai dan Dituduh Selingkuh dengan Juliette Angela, Anji Putuskan Memandulkan Diri
Lokasi yang dimaksud Fatma adalah di Kecamatan Bonebone, tepatnya di seputaran rest area dan playground, dekat pasar Bonebone. “Saat ini, sudah mulai banyak yang datang, karena beberapa lapak juga sudah kita buka. Berbagai kuliner khas sudah ada kita jual,” terang Fatma.
Namun, kata dia, masih banyak yang perlu untuk dibenahi. Dengan menggandeng Pariwisata, ia berharap pembenahan untuk mewujudkan wisata kuliner bisa segera terealisasi. “Saya kira ini menarik untuk kita diskusikan lebih jauh agar Luwu Utara makin indah,” harapnya.
Sementara itu, Kepala UPT Pariwisata, Lukman, menyambut baik ide tersebut. “Saya sih secara pribadi menyambut baik ide wisata kuliner ini. Namun, pembahasan terkait ini perlu dibicarakan dengan melibat beberapa pihak terkait untuk mengakselerasi harapan kita ini,” katanya.
Lukman mengatakan bahwa wisata kuliner sudah seharusnya dimiliki untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di Luwu Utara. “Tak cukup mengandalkan objek wisata, wisata kuliner bisa menjadi alternatif dalam upaya kita meningkatan kunjungan wisatawan,” katanya.
Artikel Terkait
Wabup Suaib Mansur Apresiasi Pelaksanaan PIN Polio di Posyandu Cempaka Desa Sukamaju
Desa Tamboke Luwu Utara dan Kemendes PDTT Jalin Kerja Sama Pengembangan Desa Wisata
Cegah Politik Uang, Wakil Rektor IV Unanda Palopo Sarankan Bawaslu Lutim Bentuk Kelompok Demokrasi
Mawardi Yahya Adakan Cek Kesehatan dan Konsultasi Gratis di Kota Lubuklinggau
Kemenag RI Visitasi Penyelenggaraan Program Muadalah setingkat SMP dan SMA di Yayasan Dayah Pesantren Hidayatul Al Mustafid Nagan Raya