Luwu Utara --- Tengkes atau stunting sudah menjadi isu prioritas nasional di pemerintahan Presiden Joko Widodo, sehingga dibutuhkan langkah percepatan untuk mengatasinya. Target 14 persen penurunan stunting di tahun ini diharapkan segera diwujudkan melalui berbagai langkah penanganannya di semua level pemerintahan, termasuk pemerintahan desa.
Salah satu desa yang saat ini tengah menggenjot penurunan stunting sampai zero stunting adalah desa Mukti Jaya, Baebunta Selatan. Ada empat intervensi atau strategi yang dilakukan desa ini, yaitu meluncurkan program Wisata Posyandu, menganggarkan pemberian makanan tambahan ke dalam APBDes, menggelar Pelatihan Pijat Bayi, serta Pelatihan ANC Hipnoterapi.
Kepala Desa Mukti Jaya, Muhammad Yusuf, mengungkapkan, saat ini ada empat kasus stunting di desanya yang diharapkan dapat ditangani dengan cepat, sehingga zero stunting bisa diwujudkan.
“Saat ini, ada 4 bayi kena stunting. Insya Allah, dengan intervensi yang kita lakukan, kita berharap tahun ini bisa zero stunting,” kata Yusuf, Senin (11/3/2024), di desa Mukti Jaya.
Baca Juga: 27 Objek Wisata Purbalingga akan Gelar Aksi Tanam Pohon, Diawali oleh Owabong
Yusuf mengatakan, salah satu persoalan utama stunting adalah bagaimana meningkatkan jumlah kunjungan ibu hami dan anak balita ke posyandu. Untuk itu, inovator Warkop Indah ini membuat terobosan dengan meluncurkan program Wisata Posyandu.
“Terkait fasilitas posyandu, kami terus benahi, di antaranya sarana permainan anak atau wahana bermain anak,” jelasnya.
Yusuf berharap, dengan adanya sarana permainan anak atau wahana bermain anak di Posyandu, maka para ibu dan anak balita-nya makin rajin ke Posyandu.
“Temanya nanti ya seperti Wisata Posyandu begitu, sehingga ini nanti kita harapkan dapat menjadi motivasi buat ibu-ibu dan anak-anak untuk lebih rajin lagi datang ke posyandu-posyandu terdekat,” harap Yusuf.
Tak kalah pentingnya, kata dia, adalah dengan melakukan intervensi anggaran melalui APBDes berupa pemberian makanan tambahan (PMT).
“Intervensi lain yang kami lakukan adalah dengan menganggarkan untuk pemberian makanan tambahan sesuai rekomendasi Dinas Kesehatan dan Puskesmas Lara I. Ini sudah kami anggarkan dalam APBDes TA 2024,” ungkapnya.
Intervensi lainnya, lanjut dia, adalah menggelar Pelatihan Pijat Bayi.
“Yang menarik yang tidak dilakukan desa-desa lain di Luwu Utara untuk pencegahan stunting adalah kami melakukan pelatihan pijat bayi. Pelatihan seperti ini belum pernah dilakukan di desa lain. Pelatihan ini untuk kader kami, dengan sasaran utamanya adalah para penderita stunting,” terang dia.
Artikel Terkait
Bupati Indah Pimpin Pembentukan Tim Safari Ramadan Pemda Lutra, Ini Formasinya
Wisata Alam Tamboke Jadi Pilihan Terbaik Warga Jelang Ramadan
Bupati Indah Harap BKPRMI Bisa Ambil Bagian Dalam Tim Safari Ramadan sebagai Penceramah