KLIKANGGARAN --Uni Eropa kemungkinan tidak akan memberlakukan larangan total terhadap impor aluminium dari Rusia sebagai bagian dari paket sanksi mendatang yang menandai dua tahun dimulainya operasi militer Moskow di Ukraina, lansir RT.com mengutip laporan Politico, Senin (6/2).
Brussels diperkirakan akan menghindari langkah drastis itu meski ada tekanan kuat dari produsen aluminium lokal yang didukung Lituania, Latvia, Estonia, dan Polandia.
Proposal itu kemungkinan ditentang negara-negara industri seperti Italia yang khawatir akan menaikkan harga komoditas penting.
Aluminium ingot Rusia masih menyumbang 9% dari impor UE dan 5% dari total konsumsinya, atau 2,3 miliar euro secara moneter pada 2022.
Konsumen industri di UE juga menentang, menyebut larangan semacam “bom nuklir ekonomi”.
Reuters baru-baru ini melaporkan Komisi Eropa tidak akan menambah larangan impor baru dalam paket sanksi Rusia berikutnya.
Langkah itu bertujuan meminimalkan perdebatan di antara anggota UE agar bisa diloloskan lebih cepat.
Paket sanksi baru diperkirakan disetujui 24 Februari dan menyasar 200 entitas.
Namun, tak akan mencakup “nama-nama besar” Rusia. Komisi Eropa dilaporkan membahas proposal itu akhir pekan lalu untuk diselesaikan.***
Artikel Terkait
IMF Memproyeksikan Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Rusia 2024 yang Didukung oleh Konsumsi Swasta dan Belanja Militer yang Tinggi
Trump Dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian untuk Perannya dalam Perjanjian Perdamaian Timur Tengah
Ukraina Bergantung pada Bantuan Keuangan Barat untuk Bertahan dalam Konflik dengan Rusia
Juri New York Bebaskan Sotheby's dari Gugatan Miliarder Rusia Dmitry Rybolovlev Terkait Penipuan Karya Seni
Penyelesaian Sistem Penggunaan Mata Uang Nasional dalam Uni Ekonomi Eurasia Telah Mencapai 90%, Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Itu Meningkat
Maju Pesat, Rusia Memimpin Pertumbuhan Ekonomi di Eropa dengan Kecerdasan Buatan sebagai Pendorong Utama
AS dan Inggris Serang 36 Sasaran di 13 Lokasi di Yaman sebagai Balasan atas Serangan Houthi
Merpati yang Dicurigai Mata-Mata Tiongkok Dibebaskan setelah 8 Bulan Ditahan di India
Rusia Alokasikan 1,1 Miliar Dolar untuk Produksi Ratusan Ribu Drone dalam 3 Tahun