Dinas Pertanian Luwu Utara Dorong Budidaya Pisang dan Kakao dalam Praktik Agroforestry

photo author
- Rabu, 15 November 2023 | 18:04 WIB
Made Sudana, Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Utara (Pribadi)
Made Sudana, Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Utara (Pribadi)

KLIKANGGARAN --Ada hal menarik yang disampaikan Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Utara, Made Sudana, pada Workshop Pembelajaran Praktik Kurikulum Agroforestry yang digelar Bappelitbangda bekerja sama dengan ICRAF dan dua mitra utama lainnya, yakni Rainforest Alliance (RA) dan PT. Mars, Selasa (14/11/2023), di Aula Hotel Yuniar, Masamba.

Pada workshop tersebut, Made mendorong adanya promosi melalui penanaman atau budidaya tanaman pisang dan kakao dalam praktik agroforestry yang akan dilakukan ke depan.

Menurut Made, apa yang diusulkannya itu sudah sejalan dengan program Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, dalam hal ini program Pj. Gubernur Sulsel, Bachtiar Baharuddin.

Baca Juga: Muncul Daftar Produk Israel yang Diboikot, MUI : Yang Membuat Daftar Bukan Kami, Tapi Pihak Lain!

“Terkait sinkronisasi program yang kami ingin implementasikan dalam kegiatan agroforestry ini adalah menjadikan pisang sebagai tanaman sela. Untuk itu, kami titip pisang karena ada program Pj Gubernur, yaitu Gerakan Gemar Menanam Pisang sebagai salah satu komoditas yang menjadi sumber pendapatan, sekaligus sebagai upaya pengentasan kemiskinan,” jelas Made.

Harapannya, lanjut dia, agar hal ini dapat memberi keberagaman hasil pertanian, meningkatkan produktivitas, dan merawat lingkungan sekitar yang memberi manfaat jangka panjang. Ia juga berharap bahwa melalui workshop ini akan lahir masukan dalam penyusunan standar kurikulum agroforestry yang menjadi acuan penyuluh dan praktisi dalam mendukung petani kakao.

Baca Juga: Hasil Kumamoto Masters Japan 2023, Jonatan Christie Menang Mudah, Chico Tersingkir, Rehan/Lisa Juga Tersingkir

Tujuannya agar dapat menghasilkan kakao yang memenuhi dan meningkatkan standar kuantitas dan kualitas sesuai tuntutan pasar demi terwujudnya kesejahteraan petani. Diketahui, workshop ini adalah bagian dari program Sistem Pertanian Berkelanjutan (SFITAL) yang dilaksanakan ICRAF. Kegiatan ini didanai oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD).**

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X