KLIKANGGARAN -- Tiga tokoh penting Israel dalam serbuan Israel ke Gaza, Paletina, yaitu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Benny Gantz, menolak kritik internasional atas meningkatnya kerugian sipil akibat perang tersebut.
Netanyahu dan rekannya itu mendesak para pemimpin Barat untuk mendukung Israel karena kemenangan Israel akan berarti kemenangan bagi seluruh dunia bebas juga, dikutip dari The Times of Israel.
Bahkan, Netanyahu secara blak-blakan mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron atas pernyataan “tidak ada pembenaran” atas dugaan pemboman Israel terhadap “bayi-bayi ini, wanita-wanita ini, orang-orang tua ini,” dan mengulangi seruannya untuk gencatan senjata di Gaza.
Penolakan ini terjadi setelah beberapa negara pada akhir pekan menyatakan keprihatinan atas memburuknya situasi kemanusiaan dan jatuhnya korban sipil di Jalur Gaza.
Pada hari Jumat, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mendesak agar lebih banyak tindakan dilakukan untuk melindungi warga sipil di Gaza dan memastikan bantuan kemanusiaan menjangkau mereka, dengan mengatakan bahwa “terlalu banyak warga Palestina yang terbunuh” selama perang.
Kepada BBC, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengulangi seruannya untuk gencatan senjata di Gaza dan “Tidak ada alasan untuk melakukan hal tersebut dan tidak ada legitimasi. Jadi, kami mendesak Israel untuk berhenti.”
Dalam konferensi pers Sabtu malam, Netanyahu mendesak dukungan dunia atas penolakannya terhadap gencatan senjata yang tidak mencakup kembalinya ratusan sandera yang ditahan di Gaza oleh teroris Palestina.
Netanyahu juga meminta Amerika untuk ikut serta dalam tuntutan penghancuran Hamas, yang menurutnya juga menimbulkan bahaya bagi mereka. Dia menuduh sebagian besar orang Amerika mempunyai kesadaran yang sama.
Dia mencatat bahwa di beberapa negara, ada pihak-pihak yang menekan para pemimpin untuk mendorong gencatan senjata, sebuah referensi yang jelas untuk demonstrasi massal pro-Palestina yang menyerukan tindakan tersebut, seperti demonstrasi massal pada hari Sabtu di London.
“Jangan menyerah pada tekanan,” kata Netanyahu. “Perang kami adalah perangmu. Israel harus menang demi kepentingannya sendiri dan demi dunia.”
Bagaimanapun, “tidak ada tekanan internasional, tidak ada tuduhan palsu mengenai tentara IDF dan negara kita,” katanya, akan berdampak pada desakan Israel untuk melindungi diri mereka sendiri.
Israel akan “berdiri teguh melawan dunia jika perlu,” tegas Netanyahu.
Artikel Terkait
Ribuan Orang Gelar Aksi Unjuk Rasa di Berlin Menuntut Penghentian Genosida
Betulkah Israel akan Jatuhkan Bom Nuklir di Gaza, PM Israel Benjamin Netanyahu Pecat Menteri Mudanya
Saling Balas Kritik antara Seorang Jenderal dan Pemerintahan Zelensky sebagai Tanda Keretakan Kepemimpinan
Rusia dan China Meningkatkan Pengerjaan Rute Pasokan Gas Alam
Halloween di Amerika Makan Korban, Stuntman Marvel dan Tiga Anaknya Tewas dalam Kecelakaan Mobil
Christian Dior Ganti Bella Hadid dengan Model Israel sebagai Brand Ambassadornya?
Peskov: Utang AS Sangat Tinggi sehingga Tak Mampu Lagi Mencetak Dolar untuk Melunasinya!
Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Palestina Dinyatakan Ditutup karena Kehabisan Solar
Menteri Pertahanan Israel Peringatkan Hizbullah apabila Menyerang di Perbatasan Utara Israel