KLIKANGGARAN -- Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, memperingatkan kelompok Hizbullah bahwa mereka akan melakukan kesalahan yang merugikan apabila mereka terus melakukan serangan di dekat perbatasan utara Israel dan warga Lebanonlah yang akan menanggung akibatnya dalam eskalasi konflik.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memperingatkan hal itu saat mengunjungi pasukan di pangkalan Divisi 91 IDF di Israel utara pada hari Sabtu.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memperingatkan para pemimpin Hizbullah bahwa mereka “hampir membuat kesalahan besar,” tulis RT dengan mengutip The Times of Israel.
Galant menambahkan bahwa masyarakat Beirutlah yang akan menderita jika pertempuran terus berlanjut di wilayah utara Israel.
“Hizbullah menyeret Lebanon ke dalam perang yang mungkin terjadi, dan mereka melakukan kesalahan,” kata Gallant.
“Jika mereka melakukan kesalahan seperti ini, pihak yang akan menanggung akibatnya adalah warga negara Lebanon. Apa yang kami lakukan di Gaza, kami tahu bagaimana melakukannya di Beirut,” menteri tersebut memperingatkan.
Pada hari Jumat, Israel membunuh tujuh pejuang Hizbullah di dekat perbatasan Lebanon, sehingga jumlah korban tewas menjadi 78 orang sejak serangan lintas perbatasan Hamas di Israel selatan bulan lalu.
Kelompok politik dan militan Lebanon yang didukung Iran menyebutkan tujuh pejuang yang tewas dalam sebuah pernyataan segera setelahnya, dengan mengatakan bahwa mereka telah “martir dalam perjalanan menuju Yerusalem” – sebuah ungkapan yang sering digunakan oleh Hizbullah ketika merujuk pada kematian para militannya.
Meningkatnya jumlah korban tewas di Lebanon, serta pembunuhan 18 warga Palestina oleh pasukan Israel di Tepi Barat pada hari Kamis, mendorong Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, pada awal pekan ini memperkirakan bahwa eskalasi konflik yang lebih luas tampaknya akan terjadi dan tidak bisa dihindari.
Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah mengatakan bahwa telah terjadi “peningkatan” dalam operasi kelompok tersebut di frontnya dengan Israel.
“Ada peningkatan kuantitatif dalam jumlah operasi, ukuran dan jumlah target, serta peningkatan jenis senjata,” kata Nasrallah, demikian menurut Reuters.
Mengatasi ancaman Hizbullah, Gallant mengatakan bahwa “hidung pesawat [kami] mengarah ke utara,” seraya menambahkan bahwa Angkatan Udara Israel hanya menggunakan sepersepuluh asetnya di Gaza.(MK)
Artikel Terkait
Di Inggris, Aksi Unjuk Rasa Pro-Palestina Tuntut Israel Hentikan Pengeboman dan Pengepungan Gaza
Betulkah Israel akan Jatuhkan Bom Nuklir di Gaza, PM Israel Benjamin Netanyahu Pecat Menteri Mudanya
Saling Balas Kritik antara Seorang Jenderal dan Pemerintahan Zelensky sebagai Tanda Keretakan Kepemimpinan
Rusia dan China Meningkatkan Pengerjaan Rute Pasokan Gas Alam
Halloween di Amerika Makan Korban, Stuntman Marvel dan Tiga Anaknya Tewas dalam Kecelakaan Mobil
Christian Dior Ganti Bella Hadid dengan Model Israel sebagai Brand Ambassadornya?
Tiongkok Bersikap Netral terhadap Konflik Israel-Palestina Namun Warga Tiongkok sangat Bersimpat pada Palestin
Peskov: Utang AS Sangat Tinggi sehingga Tak Mampu Lagi Mencetak Dolar untuk Melunasinya!
Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Palestina Dinyatakan Ditutup karena Kehabisan Solar