Ketika Data Air India Dibobol Peretas, Informasi Kartu Kredit dan Paspor Pun Dicuri

photo author
- Minggu, 23 Mei 2021 | 10:33 WIB
AIR INDIA
AIR INDIA

Pernyataan itu juga menekankan bahwa pemerintah Irlandia "belum membayar uang tebusan dan tidak akan membayar tebusan sehubungan dengan kejahatan ini".


Menyusul peretasan Jumat lalu, yang memaksa HSE untuk mematikan semua sistem IT-nya, sebuah geng peretasan internasional dilaporkan menuntut $ 20 juta dari pihak berwenang Irlandia. Dan, meski merilis alat dekripsi, para pelaku masih mendorong agar uang tebusan dibayarkan - taktik khas untuk kejahatan teknologi semacam itu.


Menurut Irish Times, kelompok tersebut mengancam untuk mulai menerbitkan dan menjual informasi yang dicurinya dari sistem HSE, termasuk data pasien pribadi, di darknet mulai Senin jika mereka belum menerima pembayaran pada saat itu.


Sehari sebelumnya, Financial Times melaporkan melihat file dan tangkapan layar yang menunjukkan bahwa beberapa informasi pasien HSE telah dibagikan secara online setelah peretasan.


Penyelidik Irlandia telah "bekerja secara aktif" bersama dengan badan keamanan asing untuk melacak mereka yang bertanggung jawab atas serangan dunia maya, kata pemerintah.


Sebelumnya pada hari Kamis, Pengadilan Tinggi Irlandia memberikan perintah HSE terhadap pembagian, pemrosesan, penjualan atau penerbitan data apa pun yang dicuri dari sistemnya dalam peretasan. Perintah pengadilan, yang diberikan terhadap "orang yang tidak dikenal," mungkin tidak menghalangi para peretas, tetapi Hakim Kevin Cross mengatakan langkah tersebut dapat meminimalkan potensi kerusakan dengan secara efektif menempatkan penyedia layanan informasi yang sah, seperti Google, pada pemberitahuan mengenai publikasi ilegal atau berbagi data yang dicuri.


Minim Transparansi, Anggaran TA 2020 DLHP Pemprov Sumsel jadi Sorotan


Peretasan tersebut telah menyebabkan pembatalan layanan kesehatan utama di banyak rumah sakit di seluruh Irlandia, termasuk janji radioterapi, pemeriksaan jantung, sinar-X dan CT scan, dan menunda pemrosesan tes darah non-darurat. Salah satu institusi yang terkena dampak paling parah adalah Rumah Sakit Rotunda Dublin, rumah sakit bersalin tertua yang beroperasi secara terus menerus di dunia dan salah satu yang tersibuk di Eropa.


Awal pekan ini, Menteri Kesehatan Irlandia Stephen Donnelly memperingatkan bahwa membangun kembali sistem TI HSE dapat membutuhkan kerja berminggu-minggu dan puluhan juta euro. [RT.com]


Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X