Ketika Data Air India Dibobol Peretas, Informasi Kartu Kredit dan Paspor Pun Dicuri

photo author
- Minggu, 23 Mei 2021 | 10:33 WIB
AIR INDIA
AIR INDIA


KLIKANGGARAN-- Air India mengatakan data pribadi jutaan penumpang telah dibobol akibat serangan siber. Informasi yang dicuri termasuk rincian kartu kredit dan paspor.


Maskapai nasional India dan maskapai penerbangan internasional terbesar memberi tahu publik tentang pelanggaran tersebut pada hari Jumat.


"Insiden ini mempengaruhi sekitar 4.500.000 subjek data di dunia," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.


Danrem 174 Merauke Pimpin Bhakti Sosial HUT Ke-58 Kodam XVII/Cenderawasih


Maskapai menjelaskan bahwa peretas telah memperoleh akses ke informasi pribadi yang didaftarkan antara 26 Agustus 2011 hingga 3 Februari 2021. Data yang dicuri termasuk nama penumpang, tanggal lahir, kontak, detail paspor, dan informasi tiket.


Data kartu kredit juga disusupi, tetapi Air India mengatakan bahwa nomor CVV / CVC "tidak dipegang oleh pemroses data kami".


Perusahaan juga mengatakan bahwa "tidak ada sandi yang terpengaruh". Ia menambahkan bahwa "spesialis eksternal" telah dibawa untuk membantu mengamankan server yang disusupi.


Sejumlah maskapai besar, termasuk British Airways dan EasyJet, serta penyedia layanan maskapai penerbangan, telah menjadi korban serangan siber yang sukses dalam beberapa tahun terakhir.


British Airways didenda £ 20 juta ($ 28 juta) oleh regulator perlindungan data Inggris tahun lalu setelah informasi pribadi lebih dari 400.000 pelanggan dicuri.[RT.com]


Sementara itu, sebuah grup ransomware yang mengunci Health Service Executive (HSE) Irlandia dari sistem IT-nya seminggu yang lalu telah membagikan alat dekripsi yang dapat memungkinkan pemulihan operasi, pemerintah Irlandia telah mengumumkan.


Anies Kagum IGTKI-PGRI DKI Jakarta Bangun Gedung Sendiri


Langkah para peretas adalah "perkembangan yang menggembirakan," kata pemerintah dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.


Pusat Keamanan Siber Nasional negara itu serta kontraktor swasta sedang memeriksa alat dekripsi untuk memastikannya "akan mendukung pemulihan sistem kami dan bukannya menyebabkan kerusakan lebih lanjut," tambah pernyataan itu.


“Setiap upaya sedang dilakukan untuk memulihkan aspek penting dari infrastruktur TI HSE sesegera mungkin dan fokusnya tetap pada pemulihan layanan medis untuk ribuan pasien yang membutuhkannya,” katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X