Vaksinasi Covid-19 India dan Indonesia: Hoax Berkembang

photo author
- Rabu, 27 Januari 2021 | 07:15 WIB
vaccine
vaccine




Indonesia telah mendapatkan 18 juta dosis vaksin CoronaVac. Masing-masing 50 juta dosis dari Pfizer-BioNTech dan AstraZeneca untuk pengiriman akhir tahun ini. Ia berharap dapat menginokulasi sekitar 70 persen dari 270 juta warganya untuk mencapai herd immunity pada Maret 2022.





Program vaksinasi tahap pertama akan berlangsung dari Januari hingga April. Prioritasnya adalah warga berisiko tinggi yakni 1,3 juta petugas kesehatan dan 17,4 juta pekerja publik di 34 provinsi. Kemudian, barulah masyarakat umum menerima vaksin.





“Penolakan secara umum juga terkait dengan beberapa orang yang tidak menyukai Jokowi,” terang Pandu. "Yang tertinggi terjadi di Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Selatan - provinsi yang menentang Jokowi pada pemilu 2019." tambah Pandu.





Penolakan Vaksin dan Disinformasi





Survei Kementerian Kesehatan pada November 2020 menemukan tingkat penerimaan vaksin hanya 45-74 persen, kata Muhammad Habib Abiyan Dzakwan, peneliti dari unit penelitian manajemen bencana Center for Strategic and International Studies (CSIS). Pada bulan yang sama, survei UNICEF ​​menemukan bahwa Aceh memiliki penerimaan vaksin terendah di negara itu sebesar 46 persen. Sementara 30 persen dari populasi meragukan vaksin Covid-19.





“Tidak pernah sepenuhnya didukung. Ini mungkin menjadi PR tambahan bagi pemerintah, karena mereka tidak hanya harus meyakinkan masyarakat akar rumput tetapi juga politisi nasional,” jelasnya.





Di Indonesia telah lama ada pihak penolak vaksin seperti orang tua yang mewaspadai vaksinasi campak. Tetapi jumlahnya meningkat dengan munculnya Covid-19, kata ahli epidemiologi Iwan. “Tanpa komunikasi yang baik, orang-orang di kelompok ini berpotensi menjadi orang yang menolak vaksin Covid-19.” lanjut Iwan seraya menambahkan uji klinis CoronaVac yang menunjukkan bahwa vaksin itu aman. Dia yakin setidaknya 85 persen populasi memerlukan vaksinasi untuk mencapai herd immunity.





Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada awal Januari memberikan persetujuan dengan anggapan bahwa vaksin tersebut halal dan boleh menurut Islam. Persetujuan ini sangat penting karena lebih dari 90 persen populasi negara itu adalah Muslim. Akan tetapi, tetap saja banyak orang yang meragukan karena faktor oleh berita hoax.


Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Hakiki Valentine

Tags

Rekomendasi

Terkini

X