University of Hong Kong membantah klaim Li-Meng Yan tersebut dengan konfirmasi bahwa laporan berita tidak sesuai dengan fakta-fakta kunci yang mereka pahami. Catat juga bahwa Li-Meng Yan belum melakukan penelitian tentang topik tersebut di kampus dari Desember 2019 hingga Januari 2020.
"Kami selanjutnya menyimpan informasi bahwa apa yang akan melaporkannya dalam wawancara yang melaporkan tidak memiliki dasar ilmiah tapi informasi yang disebut desas-desus," kata pihak University of Hong Kong.
Li-Meng Yan, yang mengatakan dia adalah salah satu ilmuwan pertama di dunia yang mempelajari virus corona telah meninggalkan Cina dan mengaku takut terhadap pemerintah Cina. Dia diduga dipengaruhi oleh atasannya di laboratorium rujukan WHO itu, Leo Poon, pada Desember 2019 untuk kelompok aneh kasus mirip SARS yang keluar dari daratan Cina.
Sumber: Tempo