Turki Mengubah Hagia Sophia Istanbul dari Museum menjadi Masjid

photo author
- Sabtu, 11 Juli 2020 | 06:04 WIB
IMG_20200711_055535
IMG_20200711_055535

Pada tahun 1935, pada hari-hari awal negara Turki sekuler modern di bawah Mustafa Kemal Ataturk, Hagia Sofia menjadi museum.


Organisasi yang membawa kasus pengadilan, yang terbaru dalam pertempuran hukum 16 tahun, mengatakan Hagia Sophia adalah milik pemimpin Ottoman yang merebut kota pada tahun 1453 dan mengubah gereja Bizantium yang sudah berusia 900 tahun menjadi masjid.


Erdogan mendukung kampanye untuk mengkonversi bangunan sebelum pemilihan lokal tahun lalu. Dia dijadwalkan untuk berbicara tidak lama sebelum jam 9 malam (1800 GMT), kata kepala komunikasinya.


Menanggapi putusan itu, Gereja Ortodoks Rusia pada hari Jumat mengatakan keputusan itu dapat menyebabkan perpecahan yang lebih besar.


Amerika Serikat, Rusia, dan Yunani, bersama dengan UNESCO, telah menyatakan keprihatinan mereka sebelum keputusan itu.


UNESCO mengatakan Komite Warisan Dunia akan meninjau status Hagia Sophia, mengatakan bahwa "disesalkan bahwa keputusan Turki itu bukan subjek dialog atau pemberitahuan sebelumnya".


"UNESCO menyerukan kepada pihak berwenang Turki untuk membuka dialog tanpa penundaan untuk menghindari langkah mundur dari nilai universal warisan luar biasa ini yang pelestariannya akan ditinjau oleh Komite Warisan Dunia dalam sesi berikutnya," kata badan budaya PBB dalam sebuah pernyataan.


Erdogan awal bulan ini menolak kritik internasional dan menganggapnya sebagai serangan terhadap kedaulatan Turki.


Selanjutnya baca: Ketika Hagia Sophia kembali Menjadi Masjid: Antara Ideologi dan Politik


Sumber: Al Jazeera


Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X