Turki Mengubah Hagia Sophia Istanbul dari Museum menjadi Masjid

photo author
- Sabtu, 11 Juli 2020 | 06:04 WIB
IMG_20200711_055535
IMG_20200711_055535


(KLIKANGGARAN)--Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyatakan Hagia Sophia di Istanbul terbuka untuk beribadah umat Muslim setelah pengadilan tinggi memutuskan bahwa konversi bangunan menjadi museum oleh pendiri Turki modern adalah ilegal.


Erdogan membuat pengumuman pada hari Jumat satu jam setelah putusan pengadilan diturunkan, meskipun ada peringatan internasional untuk tidak mengubah status monumen berusia hampir 1.500 tahun, yang dipuja oleh orang Kristen dan Muslim.


"Keputusan itu diambil untuk menyerahkan pengelolaan Masjid Ayasofya ... kepada Direktorat Urusan Agama dan membukanya untuk ibadah," kata keputusan yang ditandatangani oleh Erdogan, sebagaimana dilansir Al Jazeera.


Erdogan sebelumnya mengusulkan untuk memulihkan status masjid yang jadi Situs Warisan Dunia UNESCO, titik fokus dari kekaisaran Bizantium Kristen dan Kekaisaran Ottoman Muslim dan sekarang menjadi salah satu monumen yang paling banyak dikunjungi di Turki.


Baca juga: Wali Kota Seoul Dilaporkan Hilang, lalu Ditemukan Telah Menjadi Mayat


Sebelumnya, pengadilan tinggi Turki mencabut status Hagia Sophia di era Bizantium sebagai museum. Dewan Negara, yang memperdebatkan kasus yang dibawa oleh organisasi keagamaan Turki, membatalkan keputusan kabinet 1934 yang mendefinisikan bangunan abad keenam sebagai museum.


"Disimpulkan bahwa akta penyelesaian mengalokasikannya sebagai masjid dan penggunaannya di luar karakter ini tidak dimungkinkan secara hukum," kata pengadilan administratif Turki dalam keputusan tersebut.


"Keputusan kabinet tahun 1934 yang mengakhiri penggunaannya sebagai masjid dan mendefinisikannya sebagai museum tidak sesuai dengan hukum," katanya.


Erdogan berbagi di Twitter-nya sebuah salinan surat keputusan yang dia tandatangani yang mengatakan keputusan telah diambil untuk menyerahkan kendali atas Masjid Ayasofya, seperti yang dikenal di Turki, kepada direktorat agama negara itu dan membukanya kembali untuk beribadah.


-


Dilaporkan dari Istanbul, Sinem Koseoglu dari Al Jazeera mengatakan keputusan itu tidak mengejutkan karena Erdogan sebelumnya menyatakan bahwa ia ingin melihat Hagia Sophia terbuka bagi umat Muslim beribadah. Pernyataan tersebut disampaikannya pada 15 Juli, yang merupakan peringatan dari upaya kudeta yang gagal.


Koseoglu mengatakan bahwa dalam empat jam Erdogan diharapkan berpidato tentang pentingnya Hagia Sophia, dan perubahan statusnya menjadi masjid lagi.


Hagia Sophia pertama kali dibangun sebagai katedral di Kekaisaran Bizantium Kristen tetapi dikonversi menjadi masjid setelah penaklukan Ottoman atas Konstantinopel pada tahun 1453.


Baca juga: Krisis Ekonomi Lebanon: Harga Pangan Begitu Tinggi Bahkan Toko Tidak Mampu Menyediakannya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X