Sebelum pengumuman Saudi, Indonesia, Malaysia, Senegal dan Singapura telah melarang warganya untuk melakukan haji tahun ini karena masalah koronavirus.
"Harapan saya untuk pergi ke (kota suci Mekah Saudi) begitu tinggi," kata Kamariah Yahya, 68, dari Indonesia, kepada kantor berita AFP.
"Saya sudah bersiap selama bertahun-tahun. Tapi apa yang bisa kulakukan? Ini kehendak Allah - takdir."
Shahadat Hossain Taslim, kepala kelompok yang mewakili agen perjalanan haji Bangladesh, mengatakan "banyak orang akan sangat kecewa" oleh keputusan itu, tetapi itu untuk yang terbaik.
Baca juga: Gugatan Perppu Corona Ditolak, MAKI Mengaku Tak Ambil Pusing, Simak!
"Tidak seperti negara lain, mayoritas peziarah Bangladesh adalah orang tua, dan mereka rentan terhadap COVID-19," katanya.
Pakistan, yang biasanya mengirim hampir 180.000 jamaah, mengatakan para diplomatnya di Arab Saudi akan mewakili negara itu selama ziarah tahun ini.
Di negara tetangga India, menteri urusan minoritas mengatakan lebih dari 200.000 orang telah mendaftar haji pada tahun 2020, dan bahwa mereka akan menerima pengembalian uang penuh dari semua uang yang disetor untuk ziarah.
Mohamad Azmi Abdul Hamid, dari badan amal Dewan Konsultatif Organisasi Islam Malaysia, mengatakan negara-negara Muslim seharusnya diizinkan untuk mengambil "keputusan kolektif", alih-alih diserahkan ke Riyadh.
Sumber: Al Jazeera
