KLIKANGARAN.Com--Turki menuduh Arab Saudi menyembunyikan jumlah kasus virus corona di antara mereka yang pergi umrah.
Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu, mengatakan pada hari Kamis, 26 Maret 2020, bahwa kasus pertama virus korona Turki terdeteksi setelah tes dilakukan pada jamaah umrah yang kembali dari melakukan ibadah umrah.
"Arab Saudi tidak memberi tahu kami atau dunia tentang apa pun terkait corona," kata Soylu dikutip oleh kantor berita Turki Anadolu yang dikelola pemerintah.
BACA JUGA: GWS Ya Jakarta, Cepat Sembuh Dari Virus Corona
"Terhadap orang-orang yang kembali dari Umrah, Kementerian Kesehatan mengambil langkah-langkah tepat setelah kasus pertama diamati" dan menempatkan para peziarah di pusat-pusat isolasi,” tambah Soylu, seperti dikutip Middle East Eye.
Turki memutuskan langkah drastis untuk menahan penyebaran Covid-19, dengan mengkarantina lebih dari 10.000 jamaah umrah yang kembali ke negara itu dari Arab Saudi.
Sementara itu, kerajaan Arab Saudi melakukan lockdown pada hari Kamis di Mekah dan Madinah, yang merupakan dua kota paling suci umat Islam, untuk menahan penyebaran penyakit.
Sejauh ini, Riyadh telah mencatatkan sebanyak 1.102 kasus virus corona, dan 3 kematian terkait virus korona.
Pada hari Kamis, Turki mengumumkan 16 kematian baru akibat penyakit ini, sehingga jumlah totalnya menjadi 75.
Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca, mengatakan jumlah total mereka yang terinfeksi telah mencapai 3.629, setelah 7.286 tes dilakukan pada hari Kamis.
Turki telah melakukan tes sekitar 40.000 setelah menerima 50.000 alat tes cepat, yang memberikan hasil dalam 15 menit, dari Tiongkok.
Pada hari Kamis, Ankara mengatakan akan menerima 300.000 alat tes lagi dari Beijing, demikian dilaporkan Middle East Eye.
Turki juga telah menggunakan obat dari China untuk mengobati pasien yang terinfeksi virus.