Harga minyak juga didukung oleh kenaikan di pasar modal, setelah perlambatan tajam dalam pertumbuhan sektor tenaga kerja AS, sehingga meningkatkan harapan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.
Phil Flynn, seorang analis di Price Futures Group di Chicago, berkata, "Apa yang kami lihat adalah bank sentral global siap merespons perlambatan ekonomi. Di AS, jika itu masalahnya, kami akan melihat lebih banyak stimulus ditambahkan ke pasar."
Ada faktor lain sebagai pertimbangan. Investor juga masih khawatir tentang ketegangan perdagangan yang dapat menghambat ekonomi global, termasuk perselisihan antara Amerika Serikat dan China.
Selain itu, kenaikan harga minyak terjadi setelah investor mendengar pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang kebijakan minyak, yang akan dibahas di antara anggota OPEC dan sekutunya (OPEC+) dalam beberapa pekan ke depan.
Putin menekankan agar serangkaian faktor dipertimbangkan. Salah satunya penurunan produksi di negara-negara anggota OPEC, seperti Iran dan Venezuela. Di sisi lain, konsumsi minyak meningkat, terutama jelang musim panas.
Pun demikian, Putin menyebut akan mengambil keputusan bersama dengan OPEC yang dipimpin Arab Saudi. (Emka)
Sumber: Reuters