Sihabudin : Aqidah & Syariah Modal Ibadah Muslim Bukan Radikalisasi

photo author
- Minggu, 11 April 2021 | 14:07 WIB
IMG-20210411-WA0007
IMG-20210411-WA0007


Jakarta.www.klikanggaran.com, -- Pengasuh Pondok Pesantren Al-Islah, Depok, Sihabudin, menegaskan aqidah dan syariah merupakan harga mati bagi kaum muslim yang mukmin.


Alasannya, aqidah dan syariah itu sebagai kewajiban dalam ibadah untuk dipelajari & dipahami muslim dalam hidup keseharian.


"Jadi, saya tidak sepakat kalau ada orang mengatakan pelajaran aqidah & syariah dibatasi demi menghindari radikalisme. Tidak ada kaitan, apalagi Islam menjunjung agama sebagai Rahmatan Lil'Alamin. Rahmat bagi seluruh alam semesta," ujar Sihabudin saat menutup pengajian Musalla Darul Huda, Permata Sawangan, Depok, Minggu (11.4/21).


Hadir tokoh Nahdlatul Ulama, KH Rd Salamun AT, KH Musthopa Kamal, ketua DKM setempat, Fajar Sulaiman, & ketua pengajian Ani Salamun.


Bagi Sihabudin, aqidah dan Syariah Islam menjadi penuntun Umat Islam dalam menciptakan kausalitas hubungan antara Manusia dengan Al-Khalik (Hablum Minallah) dan Manusia dengan Manusia (Hablum Minannas).


"Jadi tidak ada Islam radikal. Karena akidah itu iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya," ujar Mahasiswa S2 PTIQ Jakarta mengambil tesis Tafsir dan Al-Qur'an itu.


Sebelumnya, Ketum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Said Aqiel Sirodj, meminta dosen agama di fakultas umum untuk dua kali mengajari aqidah dan syariah untuk menghindari ekses radikalisme.


"Kecuali pengajar Ushuludin (dasar-dasar agama), fiqih (hukum), & tafsir hadits," ujarnya saat diskusi daring Senin (5.4/21).


Manusia Bangkrut


Di tempat sama, KH Musthopa Kamal mengingatkan adanya manusia bangkrut dimana kebaikan-kebaikan berpahala dibuatnya dalam beribadah kepada Allah SWT menjadi penebus dosa-dosanya karena berbuat gosip, cenderung fitnah dan utang piutang.


"Jangan sampai menjadi manusia bangkrut. Sudah tekun ibadahnya selama hidup tetapi merugi manakala berbuat gosip, fitnah, atau lainnya. Jadi, mari jadikan Ramadhan sebagai bulan kemenangan dengan memperbanyak amalan kebaikan," ujar pengasuh Majelis Dzikir dan Ta'lim Rahmatul Musthopa itu.


Sumber : Ikhsan


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: dedy dj

Tags

Rekomendasi

Terkini

X