Dicap Kafir dan Murtad, Yusril Tolak Bantu Rizieq Shihab?

photo author
- Senin, 21 Desember 2020 | 13:57 WIB
yusril
yusril


Jakarta, Klikanggaran.com—Adalah Yusril Ihza Mahendra yang dinarasikan menolak membela Rizieq Shihab sebab Yusril telah dicap murtad dan kafir saat pilpres.  Bagaimana duduk persoalannya?


Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, menjelaskan alasan sebenarnya menolak membela Pemimpin Front Pembela Islam, Rizieq Shihab.


Yusril Ihza Mahendra mengatakan bahwa memang beberapa pihak baik secara langsung menelpon, via WA atau tidak langsung di berbagai grup WA relatif banyak yang meminta kepada dirinya agar membela Rizieq Shihab sebagai pengacaranya. Namun, kata Yusril, ia menjawab permintaan itu dengan mengatakan bahwa sebagai advokat dia tidak bisa menawarkan jasa kepada seseorang. Advokat itu harus pasif. Dia baru bisa membela atas permintaan yang bersangkutan atau keluarganya.


Yusril dinarasikan menolak membela Habib Rizieq Shihab karena mengaku dirinya sudah dicap murtad dan kafir. Menurut Yusril, penolakan itu terkait dengan permintaan Ustadz Bachtiar Nasir, bukan soal Rizieq Shihab.


Baca juga: Samudera Indonesia dan Ansor Peduli Yatim di Masa Pandemi


"Tentang Ustadz Bachtiar Nasir, beliau bukan meminta agar saya membela HRS, tetapi membela beliau sendiri yang sudah ditetapkan sebagai tersangka di Polda Metro Jaya," kata Yusril saat dikonfirmasi Detik.com, Senin (21/12/2020).


"Dalam acara internal PBB (Mukernas V PBB) pertengahan Desember ini, dalam pengarahan saya kepada jajaran partai, saya jelaskan keengganan saya membela beberapa tokoh sebagaimana banyak dimintakan kepada saya. Dahulu, alangkah banyak ormas-ormas Islam, tokoh-tokoh Islam maupun nasionalis, warga masyarakat yang dizalimi yang saya bela mulai dari Kampung Luar Batang sampai ke berbagai daerah. Semua saya bela sukarela. Tetapi jika kesusahan sudah berlalu, mereka lupa. Itu kenyataannya," ucap Yusril.


Baca juga: Arab Saudi Menangguhkan Penerbangan Internasional, Perjalanan Laut dan Darat karena Virus Covid-19 Baru yang Menyebar Cepat


Yusril mengaku merasa dizalimi menjelang pemilu. Dia merasa dizalimi karena enggan mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019 dan bahkan dicaci maki murtad serta kafir.


"Menjelang Pemilu, saya merasa saya yang mulai dizalimi dan dicaci maki, bahkan ada yang mengatakan saya sudah murtad dan kafir. Mereka teriak-teriak melalui medsos, melalui jaringan streaming TV mereka, melalui spanduk dll mengajak untuk menenggelamkan PBB. Semua gara-gara saya tidak mau mendukung Prabowo Subijanto. Neno Warisman bahkan mengatakan mungkin orang tidak akan menyembah Allah lagi kalau Prabowo kalah dalam Pilpres," sebut Yusril.


Baca juga: Spyware Buatan Perusahaan Israel Diduga Meretas Lusinan Jurnalis Al-Jazeera


Setelah pengalaman dicaci maki kafir dan murtad ini, Yusril menolak beberapa permintaan bantuan kepadanya. Yusril mengarahkan pihak-pihak itu untuk mencari bantuan kepada orang yang didukung di Pilpres 2019.[detikcom]


 


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tim Berita

Tags

Rekomendasi

Terkini

X