Jakarta, www.klikanggaran - Peringati Hari Guru 25 November 2020, Sylviana Murni, Ketua Komite III DPD RI, ungkap bahwa di tengah pandemi Covid-19 guru merupakan pejuang paling hebat dan paling nyata yang konsisten memberi energi-energi positif terhadap penerus bangsa.
Setiap orang yang menjadi guru pastilah orang yang hebat. Kalau tak hebat, mana mau jadi guru, yang kerjaannya “momong” dengan sabar para penerus bangsa. Belum lagi dengan seabrek tugas administratif, sistem pengupahan, plus aturan yang membuat tak berhenti bergidik.
Sylviana Murni menegaskan, bahwa mendidik itu tak seperti membuat telur mata sapi, yang cukup memecah cangkangnya lalu dituangkan ke minyak penggorengan yang panas, lalu reng goreng-goreng dan bisa disantap hangat-hangat.
Lebih lanjut, baginya mendidik adalah menghantarkan anak untuk memahami nilai-nilai kehidupan. Dan ini bukan perkara sepele. Sedikit kekeliruan, akan berdampak luas. Bisa-bisa meleburkan peradaban. Oleh karena itu, hanya orang hebatlah yang mampu. Yang tak lain dan tak bukan adalah guru.
Maka pantaslah orang yang memilih profesi guru, wajib bangga akan pilihannya tersebut. Sebab memandang ungkapan di atas dan fakta lapangan, tak sembarang orang bisa dan mau menjadi guru. Meski kebanggaan ini juga tak layak untuk terlalu diagungkan, sebab hal itu dapat menimbulkan sikap jumawa.
Red; RA