Jakarta, klikanggaran.com - Ketua Komite III DPD RI, Sylviana Murni, yang tengah menjalani isolasi sebagai pasien Covid-19 di Rumah Sakit Pertamina Jakarta, sejak Jumat (25/09), beri surat turbuka kepada Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Terawan Agus Putranto.
Dalam keterangannya, sejak pemerintah menerapkan status darurat kesehatan pada 31 Maret 2020 dan memilih melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai opsi untuk memutus mata rantai kegiatan penanganan dampak Covid-19 terhadap kondisi ekonomi dan sosial masyarakat, penanganan kesehatan menjadi 1 (satu) dari 3 (tiga) strategi utama pemerintah dalam penannganan Covid-19, yang sebagaimana diungkap oleh Menko PMK di awal Mei 2020 silam.
Lebih lanjut, berangkat dari hal-hal tersebut, dalam menangani Covid-19 berbagai daerah menggantungkan harapan pada Ketua Komite III DPD RI, Sylviana Murni, yang saat ini tengah menjalani isolasi di sebuah rumah sakit di Jakarta, terkait kekosongan stok alat Catridge Sars Cov2, yang merupakan instrumen terpenting dalam memastikan pasien apakah terpapar Covid-19 atau tidak. Juga kurang cepatnya proses SWAB yang disebabkan oleh keterbatasan alat dan tenaga medis.
Berangkat dari laporan dan aduan tersebut, Komite III DPD RI meminta kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dan terkhusus kepada Pak Menkes, Terawan Agus Putranto, untuk melakukan transformasi program kebijakan.
Disamping itu Komite III DPD RI juga meminta agar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dapat menyediakan kendaraan untuk pemeriksaan Covid-19 lengkap beserta peralatan medisnya masing-masing provinsi 1 (satu) kendaraan untuk mempercepat proses Tracing Covid-19, tertanda Sylviana Murni Ketua Komite III DPD RI, tertanggal 30 September 2020.