Jakarta, klikanggaran.com - Selasa (25/08) bersama dengan para pimpinan, Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni berikan terobosan terhadap pariwisata dan UMKM yang terdampak akibat pandemi Covid-19, bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI), Wishnutama.
Diketahui, sektor pariwisata dipercaya akan terus mencatatkan pertumbuhan yang positif sebagai penghasil devisa. Hal itu mengingat pariwisata Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat di tahun 2018 yaitu 12,58% lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan sektor pariwisata dunia yang hanya mencapai 5,6% serta ASEAN yang sebesar 7,4%. Atas hal diatas berikut beberapa terobosan dan rekomendasi yang digalakkan oleh Komite III DPD RI, diantaranya :
- Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenpar) harus menyiapkan sejumlah program untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul di bidang pariwisata. Hal ini guna meningkatkan daya saing dan membuka lebih luas lapangan pekerjaan bagi daerah.
- Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenpar) harus mampu program kerja sama pengembangan start up pariwisata dan industri kreatif di berbagai destinasi wisata. Guna meningkatkan kreativitas dan ekonomi.
- Mapan dengan kebudayaan, melalui pariwisata, Kementerian Pariwisata harus mampu mendorong budaya untuk melanggeng di kancah nasional, agar tingkat eksistensi dan kearifan local semakin kuat dan semakin dikenal.
- Program Kemenpar yaitu pemetaan digital "maturity" di industri pariwisata di Indonesia. Program ini harus melibatkan ekosistem kepariwisataan serta pemetaan perilaku, pengetahuan, dan keterampilan. Tujuannya ialah mempersempit gap di dalam industri kepariwisataan di Indonesia.
- Program pemetaan kompetensi, kurikulum, dan metode pembelajaran dan sertifikasi Wonderful Indonesia Digital Tourism 4.0. Program ini mengharuskan Kementerian Pariwisata menerapkan metode pembelajaran kompetensi digital bertajuk Blended Learning. Selain itu, membentuk Center of Excellence Tourism di perguruan tinggi pariwisata dengan pendekatan pentahelix serta sertifikasi kompetensi.
- Program kerja sama antara Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata (PTNP) dan industri di bidang pengembangan kompetensi digital. Misalnya dengan membuka kesempatan mahasiswa PTNP magang di industri yang mempunyai kompentensi digital terbaik.
- Program pengembangan dan pembinaan SDM desa wisata dengan PTNP. Di antaranya melakukan pendampingan untuk pelaku wisata di kawasan desa wisata dengan menggandeng perguruan tinggi pariwisata. Bisa pula dengan melakukan pengkajian untuk mendukung aplikasi program desa wisata berbasis digital.
Sebagai bentuk rekomendasi yang dapat disinergikan dengan program-program unggulan Kemenparekraf, berikut diantaranya :
1) Digital tourism (e-tourism) 2) Homestay 3) Air accessibility 4) Branding 5) Top 10 origination 6) Top 3 main destination (15 destination branding) 7) Develop 10 new priority tourism destinations 8) Certified human resources in tourism & tourism awareness movement 9) Tourism investment growth 10) Crisis center management.