Jakarta, Klikanggaran.com (06-07-2019) - Uni Emirat Arab (UEA) tertarik melakukan investasi senilai lebih dari US$5 miliar di Indonesia, salah satunya sektor energi baru terbarukan. Hal tersebut dibahas dalam pertemuan bilateral antara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, dengan Menteri Energi dan Industri (UEA), Suhail Mohamed Faraj Al Mazrouei.
Menteri ESDM, Ignasius Jonan, mengatakan, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, investasi asing yang dilakukan di Indonesia tidak hanya di sektor energi saja, tapi juga pariwisata, infrastruktur, hingga Usaha Kecil Menengah (UKM).
Khusus di sektor energi, UEA tidak hanya tertarik menanamkan modal di Indonesia pada sektor minyak dan gas maupun mineral dan batubara. Energi baru terbarukan juga menjadi hal lain yang dilirik investasinya oleh UEA.
Pada Jumat (5-7-2019) sore, Jonan mengatakan, "Biasanya [investasi] sektor energi besar-besar miliaran dolar, tetapi targetnya total investasi di atas US$5 miliar, tetapi bisa saja lebih besar.”
Sementara itu, Menteri Suhail pun menunjukkan keseriusannya berinvestasi di Indonesia. Bahkan mereka berani mengeluarkan dana besar untuk dikucurkan ke negara ini.
"Kami tidak melihat untuk investasi yang kecil di sini, kami kumpulkan investasi bersama dikombinasikan dalam sebuah rencana aksi nilainya hingga multi billion dollar untuk investasi UEA ke Indonesia," kata Suhail.
Menurut Suhail, Indonesia memiliki potensi perekonomian luar biasa. Indonesia termasuk 16 negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Bahkan berpotensi menjadi 10 besar dunia. Salah satu potensi kerja sama yang bisa digarap adalah di sektor hulu minyak dan gas. Terutama dengan Pertamina dalam rangka meningkatkan produksi migas Indonesia.
"Uni Emirat Arab berharap berdiskusi dengan Pertamina tentang peningkatan investasi dan mengembangkan lebih banyak lapangan migas demi meningkatkan produksi migas," kata Suhail.
Selain itu, UEA juga menunjukkan ketertarikan menjalankan bisnis di sektor Energi Baru Terbarukan (EBT). Apalagi Uni Emirat Arab memiliki perusahaan yang bergerak di industri EBT, yaitu Masdar.
"Mereka adalah pemimpin dan mempunyai kemampuan untuk menekan biaya energi terbarukan," kata dia.
Menurutnya, Indonesia memiliki potensi ekonomi yang besar yakni masuk dalam 16 besar negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia. Dia meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus meningkat dan bisa saja masuk dalam 10 besar.
"Kami harap bisa bekerja sama untuk dapat menunjukkan bahwa kita memiliki potensi yang besar," katanya.