Tiap Tahun Bulog Import Beras, Ini Kondisinya

photo author
- Rabu, 17 Januari 2018 | 21:09 WIB
images_berita_2018_Jan_1516223183550_1516223220791
images_berita_2018_Jan_1516223183550_1516223220791

 

Jakarta, Klikanggaran.com (18-01-2018) - Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti, pada Selasa (16/1/2018) malam di saat acara Media Gathering Perum Bulog di Hotel Aston Cirebon, Jawa Barat, menyatakan bahwa ada kemungkinan target impor 500.000 ton beras tidak tercapai oleh Bulog.

Hal ini disebabkan waktu untuk import yang diberikan pemerintah sangat singkat untuk sebuah proses impor komoditi dalam jumlah besar. Dimana waktu import beras hanya sampai akhir Februari 2018, atau setelah tenggat waktu yang bertepatan dengan musim puncak panen raya.

Target import beras oleh Bulog tidak tercapai bukan hanya pada tahun 2018 saja. Pada tahun 2015 target import beras sebanyak 1.500.000 ton, tetapi realisasi import hanya sebanyak 816.980 ton. Misalnya Pemasuk Vinafood II - Vietnam dari kontrak 750.000 ton, hanya 436.400 ton saja. Dan, pemasuk DFT - Thailand kontraknya sebanyak 430.000, dan realisasi hanya 218.880 ton.

Kemudian target import beras pada tahun 2016 oleh Bulog sama sekali tidak tercapai. Maka, dari 1.500.000 ton kontrak yang akan masuk ke Indonesia, realisasi dari kontrak hanya sebesar 676.695 ton.

Atas penjelasan tersebut, publik mengatakan, "Jadi, Bulog itu dikasih kepercayaan oleh pemerintah untuk impor, tetapi selalu gagal. Alasan yang diutarakan oleh Bulog adalah masalah waktu yang diberikan oleh pemerintah terlalu terbatas. Sepertinya maunya Bulog, waktu kran import itu jangan dibatasi, tetapi sesuka-sukanya Bulog saja.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Heryanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

X