Ternyata, Gas Air Mata yang Ditembakkan pada Aksi 4 November Lalu Bisa Mematikan

photo author
- Kamis, 10 November 2016 | 09:52 WIB

Jakarta, klikanggaran.com - Gas air mata yang ditembakkan di depan istana pada aksi damai 4 November 2016 kemaren ternyata mengandung bahan mematikan dan sangat membahayakan. Hal ini disampaikan oleh imam besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Riziq, pada acara Konsolidasi dan Evaluasi Aksi Damai 4 November 2016 di Hotel Balairung Matraman, Jakarta Timur, Rabu (9/11/2016).

 

Informasi tersebut didapatkannya dari beberapa ahli tim medis, bahwa gas air mata tersebut bisa mematikan, apalagi gas air mata yang ditembakkan di depan istana dari jenis RED catridges “PEPPER FLASH” 30 mg dan RED cartridges  “EXTRA STRONG” 45 mg dengan warna selongsong merah, yang sangat keras dan bahaya serta bisa mematikan.

Senada dengan hal itu, Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, mengaku baru menyadari istilah “pembantaian” yang diutarakan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, setelah melihat rekaman video aksi massa di depan Istana Negara pada 4 November lalu.

“Saya baru mengerti istilah pembantaian demo kemarin itu setelah melihat videonya. Memang efek gas air mata sangat luar biasa,” kata Fahri Hamzah pada diskusi bertema “Menyingkap Tabir Aktor Politik yang Menunggangi Demo Akbar 4 November” di Media Center DPR, Jakarta, Selasa (8/11/2016).

Bahkan, Fahri mengatakan, gas air mata yang dipakai aparat kepolisian untuk mengatasi gejolak saat demonstrasi 4 November itu mampu membunuh orang.

“Melihat efek gas air mata itu, jangankan massa, tentara yang membantu menghalau massa juga banyak yang bergelimpangan kena gas air mata,” jelas Fahri Hamzah.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kit Rose

Tags

Rekomendasi

Terkini

X