Ternyata Kalimat-Kalimat Ini Yang Bikin Umat Muslim Indonesia Simpati pada Jendral Gatot Nurmantio

photo author
- Rabu, 9 November 2016 | 09:14 WIB

Jakarta, Klikanggaran.com - Acara ILC (Indonesia Lawyers Club) ditayangkan langsung di stasiun TV ONE tadi malam dengan mengundang beberapa aktivis, pengamat, Polri, bahkan jendral, dengan tema setelah peristiwa 4 November 2016. Dari tayangan tersebut yang paling ramai diperbincangkan atau yang paling banyak mendapatkan komentar di beberapa Media Sosial (Medsos) adalah pembicara dari seorang Jendral Gatot Nurmantio yang ditulis atas nama Wido Suparaha. Berikut tulisannya:

 

Apresiasi saya kepada Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo (GN). Beliau mampu berbicara dengan hati nurani para Pecinta Keadilan. Untaian kalimat yang saya tidak temukan dalam uraian panjang Jenderal Tito Carnavian. Beberapa kalimat yang menunjukkan kapasitas beliau sebagai seorang Panglima TNI tidak saja terlihat dari presentasi beliau yang bersifat makro dan cara berpikir beliau yang melihat dunia secara utuh (helicopter view), namun secara runut hal yang dapat saya catat adalah:

1. Pertama, ketika Karni Ilyas mengucapkan "Selamat Malam!", dengan tegas GN menjawab "Assalamu 'alaikum warahmatullah."

2. Kedua, GN menegaskan, "Saya bangga sebagai seorang Muslim."

3. Ketiga, GN menegaskan, "Saya bangga kepada para pendemo yang seluruhnya patuh kepada ulamanya, habibnya."

4. Keempat, GN menegaskan dan memastikan bahwa provokator bukan dari kalangan pendemo, bahkan provokator berhasil dipisahkan oleh para ulama.

5. Umat Muslim di Indonesia adalah benteng terakhir demokrasi di Indonesia.

6. Kelima, GN menegaskan, provokator adalah para anak muda yang sebagiannya (17 orang) telah ditangkap Kapolri. Aksi Provokasi yang dilakukan oleh para provokator kemudian perlu diwaspadai bersama. Hal ini karena faktor kekayaan Indonesia menjadi hal yang seksi di mata dunia (Amerika, China), khususnya 5 (lima) negara Five Power Defence Arrangement (Selandia Baru, Australi, Singapura, dan dua negara lagi) di sekitar Indonesia yang juga pernah bermasalah dengan Indonesia.

Dalam paparannya yang sangat sistematis dan bersifat global, contoh yang beliau khawatirkan di antaranya adalah:

a. Wilayah Laut Cina Selatan: kapal-kapal yang ditangkap TNI-AL semua dikawal oleh 'Kostrad' Tiongkok.

b. Dalam kasus Filipina: Klaim 12 Juli 2016. Tiongkok memberikan potensi konflik dengan ketidakmauannya diatur dalam Zona Lautan.

c. Lima Negara dimaksud telah melakukan latihan militer bersama tanpa mengundang Indonesia, apa maksudnya?

d. Cara Tiongkok memisahkan Hongkong dan Taiwan dalam sejarah adalah dengan menggunakan perang candu. Hari ini, 2 juta atau 5% penduduk Indonesia telah positif terkena Narkoba, dan BNN hingga hari ini belum berhasil menembus Malaysia sebagai lokasi transit Narkoba yang dijaga militer.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kit Rose

Tags

Rekomendasi

Terkini

X