Lahat, Klikanggaran.com - Menyikapi aksi 4 November di Jakarta, KAMMI memandang aparat terlalu berlebihan. Terlihat di video bagaimana massa aksi duduk menunggu presiden, dan korlap berulang kali menyampaikan bahwa ini aksi damai. Tentu saja, hal ini tidak akan terjadi seandainya presiden menemui massa aksi lebih awal.
Dari data yang diterima, diketahui ada 150 massa aksi terluka dirawat di Rumah Sakit Budi Kemuliaan dan RSCM. Dan, ada 1 orang meninggal dunia. Gas air mata yang menyerang massa aksi sempat membuat Ustad Arifin Ilham sesak, namun sekarang kondisinya sudah baik.
Yanuar, Ketua KAMMI Lahat, menyayangkan sikap presiden yang telat menjumpai massa dengan alasan tidak bisa lewat. Sehingga hal tersebut menyebabkan peserta aksi damai menjadi terluka.
"Ditambah lagi adanya dugaan provokasi dari pihak tidak bertanggungjawab kepada aparat. Ini jelas bentuk ketidakpedulian pemerintah. Duka Cita Demokrasi," tutur Yanuar, Sabtu (5/11/2016).
Selebihnya Yanuar mengatakan, kita semua berharap kondisi menjadi kondusif dan tuntutan #AksiBelaAlquran kemarin cepat direalisasikan seperti janji Presiden Jokowi, Jusuf Kalla, MPR, dan DPR.