Jakarta, klikanggaran.com - Demo 4 November terkait aksi bela Islam jilid II, serta penegasan eksistensi massa untuk mengusut kasus penistaan agama memang menarik. Aksi ini menjadi viral di berbagai media sosial dan media perpesanan elektronik, hingga banyak isu negatif serta isu pembelaan terhadap aksi ini pun terus bergulir. Namun sisi lain saat demo kali ini ialah banyaknya demonstran menggunakan transportasi umum daripada menyewa bis-bis kecil seperti metro mini dan Kopaja. Demonstran lebih menyukai naik kereta api commuter Line. Hal tersebut dilihat dari pantauan klikanggaran.com saat mengecek stasiun Duren Kalibata, Jumat 4 November 2016.
Arif, salah satu demonstran mengatakan, titik aksi sangat strategis dan memungkinkan untuk dijangkau transportasi umum. Para demonstran bisa naik kereta api commuter Line dan turun di stasiun Juanda atau Gondangdia. Selain itu mereka bisa naik Transjakarta dan berhenti di halte Tosari.
"Lokasi sangat strategis, memudahkan kami untuk naik transportasi umum, banyak dari kami (bagian demonstran) naik kereta, kami berangkat bersama," ujar arif.
Tujuan mereka dalam berdemonstrasi adalah untuk menyampaikan pendapat dan membela agama bukan untuk yang lain, sehingga bagi para demonstran harus jaga ketertiban.
"Kami datang untuk unjuk rasa, tidak untuk yang lain. Kami harus jaga ketertiban umum, ya kami naik transportasi umum. Ini bedanya demonstrasi kami dengan mahasiswa yang banyak sewa-sewa mobil umum padahal kan itu transportasi umum juga," pungkas Arif.