Jakarta, KlikAnggaran.com - Pemilihan rektor yang sarat akan unsur politis dan permainan korupsi sering kali menjadi nilai atau catatan buruk di Indonesia. Tidak hanya banyak bos rente yang bermain, tapi kasus suap juga muncul dalam ajang pemilihan rektor.
Melihat kondisi tersebut, Dahnil Anzar Simanjuntak selaku Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah mengatakan bahwa 35 persen suara menteri dalam pemilihan rektor tidak mencerminkan cara yang adil.
"Suara menteri 35 persen dalam pemilihan rektor menjadi alat rente yang memunculkan dugaan korupsi dan suap, dan akan merusak sistem kampus," ujar Dahnil.
Menurut Taufiq Kurniawan selaku Wakil DPR RI, masalah tersebut akan diserahkan sepenuhnya kepada Komisi X DPR RI.
"Saya sepaham dengan keputusan PP Pemuda Muhammadiyah bahwa semestinya pendidikan tidak dicampuri unsur politik praktis," ujar Taufik.