Jakarta, Klikanggaran.com - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta yang diusung oleh partai Gerindra dan PKS, Anies Baswedan, mengungkapkan kegelisahannya atas perilaku para manusia yang tidak siap berdemokrasi dengan cara lebih mengedepankan fitnah serta tuduhan yang tidak mendasar.
Anies mengatakan bahwa perilaku buruk tersebut harus segera dihentikan. Dirinya sudah beberapa kali disudutkan dengan kabar bohong serta fitnah yang tidak mendasar. Satu contoh misalkan, ketika dirinya dituduh menjadi anggota Syiah hanya karena pernah foto bersama Duta Besar Iran.
Anies menambahkan, jika perilaku buruk tersebut terus dikembangkan maka akan semakin menjauhkan kita dari kemajuan peradaban.
"Saya sampai bosan menjawab (pertanyaan fitnah), saya dianggap pernah menjadi Rektor Paramadina. Saya sama sekali tidak pernah menjadi anggota JIL. Saya menjadi Rektor Paramadina menggantikan Sohibul Iman yang kini menjadi Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS)," kata Anies di kawasan Kemayoran, Jakarta, Minggu (23/10/2016) pagi.
Setelah beberapa kali mengalami hal serupa, dirrinya berpikir, hal buruk tersebut akan berhenti. Ternyata kenyataannya berbeda. Minggu lalu, kata Anies, ada lagi fitnah terbaru yang dialamatkan kepadanya, bahkan lebih kejam lagi, yakni difitnah menikah lagi.
Anies melanjutkan, ke depan mungkin hal itu akan selalu menjadi suguhan sehari-hari dari para pelaku demokrasi yang bermental pecundang. Oleh sebab itu ia berharap kepada seluruh masyarakat untuk tetap cerdas dan bijaksana dalam menerima dan menelaah kabar serta informasi.
"Ke depan akan banyak muncul kabar-kabar seperti itu, Masya Allah. Jangan sampai kita percaya matahari terbit dari barat. Ini harus diubah," pungkas Anies.