Jakarta, Klikanggaran.com - Kasus terpelesetnya lidah bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama terus saja menuai kontroversi dan menyita perhatian publik. Hampir seluruh masyarakat Jakarta tahu dengan masalah ucapan gubernurnya yang dianggap telah menodai agama Islam.
Berbagai elemen masyarakat baik yang berbasis kesukuan, agama, maupun kaum nasionalis angkat bicara. Kali ini Pakar Hukum Tata Negara, Margarito, Kamis lalu mengatakan, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) akan tetap bisa menjadi bakal calon di Pilkada DKI Jakarta. Margarito berpendapat, proses penyidikan dalam kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok tidak akan berpengaruh terhadap pencalonannya dalam Pilkada DKI Jakarta.
"Status itu tidak mengubah dan menggugurkan dia (Ahok) menjadi calon gubernur," kata Margarito di Jakarta, Senin (17/10/2016).
Margarito mengatakan, walaupun seandainya Bareskrim memiliki bukti cukup untuk menaikkan kasus itu, tetap saja hal itu tidak akan menggugurkan hak pencalonan Ahok untuk menjadi calon. Karena tidak ada aturan hukum yang dapat dipakai untuk hal itu.
"Ya. Dia (Ahok) masih tetap punya hak untuk menjadi calon gubernur. Jadi, sekali lagi, tidak ada hukum yang bisa dipakai dasarnya," ujarnya.
Margarito melanjutkan, walau Bareskrim nantinya dalam tahap penyidikan menemukan alat bukti yang kuat dan saksi yang cukup, tetap saja Ahok masih memiliki hak untuk maju mengikuti pencalonan Pilkada DKI Jakarta.
"Walaupun bareskrim melakukan penyidikan kepada dia (Ahok). Dan, memiliki bukti bahwa dia (Ahok) layak dijadikan tersangka, dan Bareskrim memiliki keberanian menetapkan Ahok menjadi tersangka, dia tetap bisa ikut Pilkada," tegasnya.
Seperti kita tahu, permasalahan penistaan agama tersebut bergaung setelah Ahok dalam sebuah kunjungan kerjanya di Kepulauan Seribu berkomentar "Jadi jangan percaya sama orang, kan bisa aja dalam hati kecil Bapak Ibu nggak bisa pilih saya, ya kan. Dibohongin pakai surat Al Maidah 51, macem-macem itu. Itu hak Bapak Ibu, jadi Bapak Ibu perasaan nggak bisa pilih nih, karena saya takut masuk neraka, dibodohin gitu ya," kata Ahok beberapa waktu lalu di Kepulauan Seribu.