Dhani Racocok Dadi Pejabat

photo author
- Senin, 19 September 2016 | 02:38 WIB
images_berita_Sep16_1-KR-Dhani
images_berita_Sep16_1-KR-Dhani

Jakarta, Klikanggaran.com - Pascaperang komentar antara Ahmad Dhani dan Bimbim Slank, juga munculnya stigma buruk bagi seniman di dunia politik tidak membuat Ahmad Dhani surut langkah. Seniman atau artis yang dianggap tidak mampu berpolitik masih mewarnai langkahnya menuju babak selanjutnya. Pertandingan baru mulai, garis finis belum juga di depan mata.

 

Tidak dapat dipungkiri, sepak terjang Dhani selama menjadi musisi sampai pada puncak karirnya cukup mendapat sorotan publik. Sudah menjadi hukum alam jika warna hitam pada bagian-bagian dan detail jubahnya akan menjadi bahan untuk menilai langkahnya memasuki dunia politik.

Dalam kesempatan berbincang ringan dengan salah satu seniman senior, Buanergis Muryono, klikanggaran sempat menanyakan apa pendapatnya mengenai langkah Dhani tersebut. Timbul satu wacana hitam-putih, bahwa Ahmad Dhani di mata Ki Yono, salah satu panggilan akrab Buanergis Muryono, lebih pas menjadi oposan, sebab dia kritis.

Sebagian besar masyarakat pasti juga menjadi saksi atas sisi kritis Dhani. Hal tersebutlah yang menjadi bahan penilaian Ki Yono bahwa Ahmad Dhani lebih cocok menjadi kritikus daripada pejabat. Menurut Ki Yono, ini satu strategi apik agar pejabat selalu awas dan waspada, bijaksana berucap maupun bertindak.

“Kalau AD menjabat, secara pranata sosial tentu tidak lolos, akibat dilema pribadi dan privacy yang not good. Plat Merah. Andai mencalonkan jelas tidak memiliki suara yang dibutuhkan,” jawab Ki Yono, Senin (19/9/2016) dini hari tadi.

Menurut Ki Yono, Dhani lebih baik tetap berkesenian dan beraksi kritis, sebab Dhani cenderung berprivacy dalam apa pun. Setangguh dan sepopular apa pun calon politikus yang cacad sosial, tentu kandas sebelum ke muara. Ki Yono mengajak kita menengok pada politikus kita dari waktu ke waktu, begitu cacad dalam pranata sosial, tamat.

Ki Yono juga menyampaikan, kita butuh citra penuh kelembutan dan kebijaksanaan dalam kepemimpinan. Masyarakat kita perlu aneka hal yang santun, penuh kasih, baik, benar, tepat bertindak maupun berucap.

“Imposible buat AD. Pegang saja ajaran hastabrata dalam Serat Sri Rama kalau mau jadi sejati pemimpin,” tutup Buanergis Muryono pada Senin, 09192016, 01:32 dini hari.

(kr)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kit Rose

Tags

Rekomendasi

Terkini

X