Dialog Kebangsaan, Mengenang Peristiwa 19 September 1945

photo author
- Minggu, 18 September 2016 | 05:20 WIB
images_berita_Sep16_1-FARRI-Dialog
images_berita_Sep16_1-FARRI-Dialog

Jakarta, Klikanggaran.com - Peristiwa 19 September 1945 merupakan peristiwa perjuanngan kaum muda. Perjuangan yang merupakan bagian dari rentetan sejarah perjalanan bangsa Indonesia dalam mengukuhkan diri sebagai bangsa yang merdeka.

Kejadian yang lebih dikenal dengan Peristiwa Lapangan Ikada 19 September 1945 itu sejatinya bukan hanya semata-mata sebuah demonstrasi biasa, atau sebuah acara kumpul bareng yang melibatkan ratusan ribu orang, namun adalah sebuah gerakan terorganisir awal dalam sejarah Indonesia modern untuk membentuk jaringan perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme, sekaligus sebuah pernyataan sikap kepada pihak luar bahwa Indonesia telah memiliki pemerintahannya sendiri.

 

Pertemuan Lapangan Ikada adalah pertemuan batin, pertemuan rasa cinta dalam membentuk sebuah bangsa. Dan, sekarang bangsa Indonesia memerlukan saat-saat pertemuan seperti layaknya IKADA untuk menjadi suluh bagi keberlangsungan Republik Indonesia dalam semangat Proklamasi 17 Agustus 1945.

Untuk mengenang peristiwa itu, sekelompok pemuda dan tokoh intelektual muda bangsa ini mengadakan sebuah acara dialog kebangsaan dengan mengangkat tema:

“PERISTIWA 19 SEPTEMBER 1945, MASSA AKSI DAN REVOLUSI PEMUDA.”

Sebuah Refleksi Perjuangan Pemuda Indonesia Membela dan Mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Acara tersebut dilaksanakan hari ini, Minggu (18/09/16), bertempat di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jl. Imam Bonjol No. 1 Jakarta Pusat. Untuk diketahui, museum Perumusan Naskah Proklamasi tersebut dahulunya merupakan rumah kediaman Laksamana Meida yang merupakan tokoh perjuangan bangsa.

Berdasarkan pantauan tim Klikanggaran.com di lokasi, hadir sebagai pembicara yaitu : DR. Hilmar Farid (Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia), DR. Harry A. Poeze (Sejarawan Belanda / Penulis Buku “Tan Malaka Gerakan Kiri dan Revolusi Indonesia”), Khatibul Umam Wiranu, M. Hum (Anggota DPR RI Komisi VIII / Tokoh Muda NU), Prof. Dr. Zulhasril Nasir, M.Si. (Guru Besar Departemen Ilmu Komunikasi, FISIP UI).

Dalam paparannya, Khatibul Umam Wiranu menyatakan bahwa peran pemuda dalam perjalanan bangsa sangatlah besar. Hal ini disebabkan karena kaum mudalah yang memimpin, merebut kemerdekaan.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kit Rose

Tags

Rekomendasi

Terkini

X