NU Sebaiknya Kembali kepada Umat

photo author
- Sabtu, 4 Maret 2017 | 05:50 WIB
images_berita_Jan17_WhatsApp-Image-2017-03-04-at-12.43.52
images_berita_Jan17_WhatsApp-Image-2017-03-04-at-12.43.52

Jakarta, Klikanggaran.com (4/3/2017) - NU sebaiknya kembali kepada pembinaan umat kittoh 1926, merupakan amanat yang harus dipegang teguh  untuk setiap kader, bahwa gerakan politik NU harus dieliminer dan kembali pada pembinaan umat.

"Banyak umat NU yang tidak dibina dengan baik sehingga dibina atau diambil oleh orang lain," kata Imam Buhori dalam diskusi 'NU dan Perannya dalam Konstalasi pPolitik di Indonesia' yang selenggarakan oleh IKA PMII DKI Jakarta, di Aula PBNU, Jl. Kramat Raya 164 Jakarta Pusat, Jumat (3/3/2017).

"Umat NU yang tidak dibina tidak patuh pada NU. Pimpinan NU ke mana, umatnya ke mana, berbeda arah," tambah Wakil Ketua IKA PMII DKI Jakarta ini.

Contoh yang bisa dilihat, ketika gerakan demo yang dimotori Habib Rizieq, banyak warga nahdhiyin yang ikut dengan gerakan itu, padahal Ketua Umum sudah menghimbau agar warga nahdiyin tidak ikut.

Senada dengan Imam, tokoh muda NU, Effendi Choirie, yang lebih dikenal dengan nama Gus Choi, mengatakan, "Jumlah NU yang di PKB dan PPP sangat banyak, tetapi ketika Pilkada DKI, calon yang didukung hanya memperoleh 17%."

Hai ini terjadi, munurut Imam, karena kader-kader NU yang di atas (yang sudah memiliki posisI politik) tidak membantu NU dalam membina umat.

"Sinyal yang menghubungkan antara pimpinan NU dan warganya ketika lemah tidak diperkuat, ketika sinyal rusak tidak dipebaiki. Ini salah satu akibat NU akan menjadi sejarah saja," tegasnya.

Kader NU yang di atas melihat temen-temannya yang di bawah remang-remang, bahkan menganggapnya tidak jelas. Padahal itu semua adalah aset yang bisa diperankan  oleh NU dalam gerakan.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Heryanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

X