Jakarta, Klikanggaran.com (8/10/2017) - Festival musik Synchronize Fest digelar sejak Jumat hingga Minggu. Ratusan band dan penyanyi dijadwalkan tampil pada acara tahunan tersebut. Tidak lupa, Presiden Jokowi ditemani Ketua Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf, menyambangi Festival Musik Synchronize, menghabiskan malam Minggu atau akhir pekannya di Jakarta Internasional Expo, Kemayoran, Sabtu (7/10/2017).
Jokowi menyaksikan penampilan Ebiet sambil berdiri dan ikut bernyanyi bersama ribuan penonton lain. Jokowi juga tak melewatkan penampilan Deadsquad, band metal asal Daerah Istimewa Yogyakarta.
Itulah ciri khas kesantaian model Jokowi, menjadi seorang Presiden masa kini. Komentar publik saat menyaksihal hal itu, “Biarpun utang negara sudah menumpuk, tak perlu dipikirkan dulu bagaimana membayarnya. Yang penting menikmati Festival Musik Synchronize Fest sambil "nyantai" dulu.”
Padahal, terhitung pada akhir Agustus 2017, total utang pemerintah pusat tercatat mencapai Rp 3.825,79 triliun. Dalam sebulan, utang ini naik Rp 45,81 triliun dibandingkan jumlah di bulan Juli 2017 yang sebesar Rp Rp 3.779,98 triliun. Luar biasa.
Dalam catatan yang diperoleh Klikanggaran.com diketahui bahwa pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2017, Pemerintah Jokowi harus membayar bunga hutang sebesar Rp 221,2 triliun, dan harus membayar pokok utang sebesar Rp 293,3 triliun. Jadi, jika ditotal antara bunga utang ditambah pokok utang, maka yang harus dibayar oleh Pemerintah menjadi sebesar Rp 514,5 triliun.
Pesan publik yang diterima Klikanggaran.com adalah, “Sebaiknya seorang Presiden seperti Jokowi itu tidak boleh memperlihatkan keadaan yang mencerminkan santai-santai saja di depan publik. Harusnya bekerja keras sesuai dengan mottonya, kerja, kerja, kerja, karena utang negara sudah menumpuk sampai sebesar Rp 3.825,79 triliun, dan pemerintah tahun 2017 harus bayar bunga dan pokok utang sebesar Rp 514.5 triliun.