Jakarta, Klikanggaran.com (25/11/2017) - Anies Baswedan dan Sandiaga Uno adalah Gubernur dan Wakil Gubernur yang dinilai punya kebiasaan baru, yaitu suka kumpulin warga, atau bertemu warga DKI Jakarta di hotel-hotel mewah dan nyaman.
Tiga Gubernur sebelumnya, Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Djarot Saiful Hidayat, memang suka bertemu warga DKI juga, tetapi bukan di hotel-hotel mewah. Paling-paling di balaikota, atau di Kantor Walikota hingga di Gelanggang Olahraga yang ada di wilayah setempat.
Warga DKI Jakarta yang diundang oleh Gubernur kita adalah para pengurus RT, RW, Lembaga Masyarakat Kelurahan (LMK), Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), dan jajaran pemerintahan kota/kabupaten administrasi di DKI Jakarta.
Pertemuan pertama digelar pada wilayah Jakarta Barat di hotel mewah berbintang lima di wilayah tersebut, yaitu Pullman Central Park, Selasa (21/11). Pertemuan kedua digelar di Gedung Balai Sarbini, Gedung Veteran RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (23/11).
Alasan Wakil Gubernur, Sandiaga Uno, menggelar pertemuan di tempat-tempat mewah adalah, balai kota DKI tidak muat tempatnya, dan supaya warga DKI Jakarta yang ikut pertemuan ini biar ngerasain datang ke hotel mewah, dan merasakan makanan yang enak-enak.
Untuk pertemuan ini, alokasi anggarannya bukan dari APBD DKI Jakarta, tapi diperoleh dari pelaku usaha, ada juga dari pengelola Balai Sarbini. Pemkot Jakarta Selatan hanya bertugas mencarikan tempat dan menyurati pengelola, dan hanya membiayai konsumsi.
Tapi, pertemuan antara warga DKI dengan Gubernur atau Wakil Gubernur ini tetap saja mendapat penilaian kurang baik dari publik, karena membebanin "orang lain", dan juga sebuah pemborosan anggaran. Menurut sebagian publik, pertemuan-pertemuan seperti ini sebaiknya tidak di hotel-hotel mewah, tetapi cari tempat yang sederhana, mengajak dan memberikan contoh pada warga DKI Jakarta untuk belajar berhemat.