Satgas Lawan Covid-19 DPR Serahkan Bantuan Berupa Ratusan APD untuk Tenaga Medis di RS Kariadi Semarang

photo author
- Senin, 20 April 2020 | 10:43 WIB
IMG_20200420_103459
IMG_20200420_103459


Semarang, KliikAnggaran.com - Bantu ratusan set alat pelindung diri diseahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)


ke Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi  Semarang, Jawa Tengah oleh Satgas COVID-19.


Muchamad Nabil Haroen selaku Deputi Logistik Satgas Lawan Covid-19 DPR mengatakan berita puluhan tenaga medis RS Dokter Kariadi positif terpapar Covid-19 harus menjadi perhatian serius oleh pemerintah pusat.


"Kami berterima kasih kepada jajaran tenaga medis RS Kariadi. Data yang kami terima, ada 34 pegawai RS Kariadi yang positif terinfeksi, sebagian besar dokter," kata Muchamad Nabil Haroen selaku Deputi Logistik Satgas Lawan Covid-19 DPR RI Minggu (19/4/2020).


Bantuan APD yang diserahkan Satgas Lawan Covid-19 DPR berupa 100 lembar baju hazmat, 100 unit kacamata google, dan 1.500 masker medis. Selain itu, Satgas Lawan Covid-19 DPR juga menyerahkan  50 unit alat rapid test dan 588 bungkus herbavid.


Di tengah situasi bencana nasional akibat pandemic Covid-19, Nabil mengatakan tenaga medis merupakan seorang pahlawan.


Mereka, kata Nabil, bertaruh nyawa dalam menangani penyebaran virus corona SARS-CoV-2 di Indonedia. 


"Kami lelah melihat perjuangan dan pengabdian tenaga medis kita yang sangat mengharukan. Puluhan tenaga medis meninggal dalam tugas penanganan Covid-19. Banyak di antara mereka masih muda dengan kualifikasi keahlian yang tinggi," ujar Anggota Komisi IX DPR RI tersebut.


Nabil meminta masyarakat harus membantu tim medis dengan berkata jujur saat memeriksakan kesehatan mereka.Dia memastikan bakal lebih banyak tenaga medis yang tumbang akibat Covid-19 apabila masyarakat masih tidak terbuka dengan kondisi kesehatan mereka dan berobat. 


"Kita harus membantu tim medis, dengan jujur mengatakan kondisi tubuh kita. Jika memang sakit, atau ada gejala sakit, ungkapkan dengan jujur. Jika sebaliknya, akan banyak tenaga medis kita yang menjadi korban, karena salah informasi dari pasien," jelas Nabil.


Sementara itu, Direktur Utama RSUP Dokter Kariadi, Agus Suryanto,mengatakan keterbatasan APD memang menjadi tantangan setiap rumah sakit yang menjadi rujukan pasien Covid-19.


"Memang APD ini hampir seluruh rumah sakit menjadi masalah, secara jumlah kurang," ujar Agus.


Belajar dari puluhan dokter RS Kariadi yang terinfeksi Covid-19, Agus menegaskan rumah sakit sudah tidak ada kompromi dalam penggunaan APD untuk tenaga medis.


Agus berujar di area RS Kariadi yang masuk zona merah, tenaga medis harus menggunakan APD yang lengkap sesuai standar kesehatan. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nisa Muslimah

Tags

Rekomendasi

Terkini

X