Musi Rawas,Klikanggaran.com - Alam Budi Kusuma, selaku pemuda atau masyarakat Kabupaten Musi Rawas, menyayangkan kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Rawas dalam lima tahun belakangan ini. Ia menilai, bahwa kebanyakan kebijakan pemerintah dalam lima tahun belakangaan ini tidak Pro Rakyat, dan jauh dari cita-cita yang diharapkan oleh masyarakat dalam memenuhi kesejahteraan serta kemakmuran.
"Saya selaku masyarakat di Kabupaten Musi Rawas, sudah bosan atas kinerja lima tahun belakangan ini, sebab hal tersebut bisa dirasakan karena tidak ada perubahan nyata, melainkan hanya pencitraan belaka yang selalu digemboskan-gemboskan. Tapi apa? Fakta atas pencitraan tersebut hanya omong kosong, tidak membawa perubahan nyata," ujar Alam pada Klikanggaran.com, Kamis (12-12).
Alam juga menuturkan, sebagian dari beberapa contoh kebijakan diambil Pemkab Musi Rawas yang tidak sama sekali pro rakyat, mengenai penanaman modal investor tanpa memeperhatikan kalangan sosial yang ada di sekitar.
"Beberapa tahun ini dengan adanya minimarket seperti Indomaret dan Alfamart, hampir diseluruh kecamatan di Musi Rawas, sudah diberikan izin oprasionalnya. Namun saya merasa resa atas kehadiranya minimarket tersebut. Pasalnya, minimarket ini mematikan warung-warung di sekitarnya, sebab penghasilan yang didapatkan menurun drastis lebih dari dua kali lipat. Hadirnya minimarket tersebut, banyak warung-waruhg kecil di sekitarnya bangkrut," tuturnya.
"Maka dari itu kami meminta kepada pemerintah Musi Rawas, agar segera mencabut izin oprasional minimarket tersebut, biar bisa mensejahterakan masyarakat. Lagian juga produknya lebih mahal ketimbang di warung biasa. Jika izin operasionalnya dicabut, sedikit banyaknya bisa menstabilkan ekonomi warga," sambungnya.
Dijelaskan Alam, yang sangat mengharapkan Pemkab Musi Rawas agar lebih berpihak kepada rakyat, bukan berpihak kepada investor-investor asing. Ia juga menuturkan, karna yang bisa menghantarkan beliau duduk menjabat di tampuk kekuasaan tertinggi di Musi Rawas bukan investor, melainkan campur tangan dari rakyat.
"Selain itu, menurut saya, pemimpin sekarang ini yang mejabat, kurang juga dalam memperhatikan kalangan pemuda/pemudi di Musi Rawas, karena tidak dirangkul, banyak pemuda/pemudi Musi Rawas yang mempunyai daya saing tapi tidak ada peran serta di pemerintahan dalam menyalurkan bakat-bakat mereka. Tapi yang sekarang saya lihat masih mementingkan basis, kelompok, maupun golongan. Jadi untuk 2021 nanti kita mencari pemimpin yang bisa merangkul pemuda/pemudi."
Dari sektor pembangunan infrastruktur, kata Alam, masih sangat kurang diperhatikan dan minim pembangunan.
"Contohnya di Kecamatan Muara Beliti, pembangunan sangat minim, sedangkan dibasis beliau sudah 70 % merata. Ini bakal menjadi beban berat bagi pemimpin kedepan, karena bakal meneruskan estafet kepemimpinan saat ini," imbuhnya.
Untuk itu, Alam mengaharpakan sosok pemimpin yang adil tanpa pilih kasih dan mementingkan suatu kelompok maupun golongan saja, dan bisa memperhatikan kaum millenial yang mempunyai pengaruh besar demi kemajuan suatu daerah.
"Jadi, saya selaku nama pemuda Musi Rawas, ingin diperhatikan dan dirangkul agar kami bisa ikut berkolaborasi di Kabupaten Musi Rawas ini. Kami sebagai putra daerah mempunyai cita-cita yang besar demi kemajuan, sesuai dengan cita-cita para leluhur kami, dan kami juga membutuhkan pemimpin yang tegas dalam segala hal,"
"Contohnya, dalam pengelolahan dana disetiap intansi harus dikelola secara transparansi, karena uang yang kelolah oleh pemerintahan adalah uang rakyat bukan uang pribadi, kami masyarakat ingin ikut serta untuk mengurangi tindakan korupsi di daerah kami," tegasnya.
Lanjutnya, kata alam, ia sangat kecewa kepada bapak Bupati Musi Rawas yang mana setiap kegiatan dan acara-acara selalu difokuskan di Kecamatan Tugumulyo dan Kecamatan Terawas.
"Di Danau Aur, itu tempat paling ujung, jadi harapan kami kembalilah seperti lima tahun yang lalu, setiap acara dan kegiatan harus dipusatkan di ibukota Kabupaten, yaitu di Agropolitan Center, harus difokuskan satu titik saja."