KLIKANGGARAN - Petenis nomor satu dunia Novak Djokovic mengaku sangat kecewa dengan keputusan pemerintah Australia membatalkan visanya sehingga tidak bisa mengikuti kejuaraan Tenis Grand Slam Australia Open 2022.
Keputusan pemerintah Australia membatalkan visa petenis Serbia tersebut telah dikuatkan oleh Pengadilan Federal Australia, Minggu (16/1/2022).
Dalam sebuah pernyataannya seperti dilaporkan Reuters pada Minggu (16/1/2022) Djokovic menyatakan, meski sangat kecewa, tetapi akan tetap bekerja sama dengan pihak berwenang untuk meninggalkan Australia, setelah visanya dibatalkan.
Juara tenis asal Serbia itu sebelumnya mengatakan, dia berharap bisa mengikuti Australia Open yang dimulai digelar Senin (17/1/2022).
Baca Juga: Transaksi NFT Makin Populer, Kominfo Awasi Kegiatan Transaksi NFT di Indonesia, Apa Alasannya?
Tetapi dengan dibatalkannya visa tersebut, harapan Djokovic untuk mempertahankan gelar juara di Grand Slam awal tahun 2022 sirna.
Djokovic sempat mengajukan banding atas keputusan Menteri Imigrasi Alex Hawke yang membatalkan visanya dengan alasan mengancam ketertiban umum karena kehadirannya akan mendorong sentimen antivaksinasi di tengah wabah COVID-19 terparah di Australia.
"Saya sekarang akan mengambil waktu untuk beristirahat dan memulihkan diri, sebelum membuat komentar lebih lanjut di luar ini," kata pria 34 tahun itu dalam sebuah pernyataan setelah pengadilan menolak kasusnya.
Artikel Terkait
Arab Saudi Menangguhkan Sementara Visa Umrah dan Wisata
Di Jawa Barat, 200 Agen Umrah Terdampak Kebijakan Pembatasan Visa Arab Saudi
China Memberikan Sanksi kepada Pejabat AS dan Membatalkan Pengecualian Visa bagi Diplomat AS
Ada Visa Pekerja Pertanian dari Australia untuk Warga Indonesia, Berminat?
Petenis Nomor Satu Dunia Novak Djokovic akan Diusir dari Australia, Apa Penyebabnya?