Gagal Juara di Hylo Open 2025,Pelatih Tunggal Putri, Imam Tohari Soroti Fokus Putri KW yang Sering Hilang di Momen Penting. Apa yang akan Dilakukan?

photo author
- Rabu, 5 November 2025 | 09:34 WIB
Pelatih Tunggal Putri, Imam melakukan evaluasi terhadap Putri Kusuma Wardana setelah gagal di Final Hylo Open 2025. (PBSI)
Pelatih Tunggal Putri, Imam melakukan evaluasi terhadap Putri Kusuma Wardana setelah gagal di Final Hylo Open 2025. (PBSI)

 

(KLIKANGGARAN) — Kegagalan Putri Kusuma Wardani (Putri KW) meraih gelar juara Hylo Open 2025 di Saarbrücken, Jerman, mendapat evaluasi langsung dari Kepala Pelatih Tunggal Putri Utama Pelatnas PBSI, Imam Tohari. Meski tampil impresif sepanjang turnamen, Putri harus mengakui keunggulan pemain Denmark, Mia Blichfeldt, lewat skor 11-21, 21-7, 12-21.

“Secara keseluruhan saya menilai adanya peningkatan performa dari sisi teknik, fisik dan strategi bermain Putri KW di tahun 2025 ini walaupun penampilannya masih belum konsisten,” jelas Imam menilai perkembangan atletnya.

Imam menyebut final Hylo Open Super 500 adalah panggung pembelajaran penting untuk mental bertanding Putri, terutama dalam menghadapi tekanan besar. Namun, ada faktor krusial yang menjadi titik kelemahan.

Baca Juga: KPK Tetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid Tersangka Suap Proyek Infrastruktur, Sembilan Orang Turut Diamankan

“Untuk di Hylo Open ini Putri performanya masih kurang maksimal karena fokusnya di lapangan terkadang hilang dan ini yang membuat Putri banyak melakukan kesalahan sendiri,” kata Imam.

Menurutnya, peluang Putri merebut gelar sebenarnya terbuka cukup lebar. “Sebenarnya peluang Putri untuk keluar menjadi juara terbuka cukup lebar apalagi menilik rekor Head to Head-nya seimbang dan pertemuan terakhir dimenangkan oleh Putri,” ujarnya.

Namun, atmosfer laga final selalu berbeda. “Tetapi ini adalah pertandingan final yang tentunya memang berbeda dari partai lainnya, pasti lebih tegang untuk semua pemain,” lanjutnya.

Baca Juga: Prabowo Kucurkan Rp5 Triliun untuk 30 Rangkaian Kereta Baru, Target Selesai dalam Setahun

Meski begitu, Imam tetap menyambut positif status runner-up. Ia menilai hasil ini menunjukkan tren peningkatan tunggal putri Indonesia di level BWF World Tour Super 500.

“Dari segi teknik, bola-bola atas (smash) lebih dipoles lagi variasi pukulannya kemudian dari segi fisik untuk speed dan power-nya harus lebih baik lagi dan yang paling penting kita akan tingkatkan fokus Putri di lapangan,” urai Imam.

Target jangka panjang pun sudah disiapkan. “Target saya ke depannya Putri bisa masuk ranking 5 besar dunia,” kata Imam menutup pembicaraan. **

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: pbsi.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X