Bagaimana Pola Kebocoron di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Bisa Terjadi?

photo author
- Kamis, 4 Januari 2018 | 12:28 WIB
images_berita_2018_Jan_Pola
images_berita_2018_Jan_Pola

Jakarta, Klikanggaran.com (04-01-2018) - Ditemukan bahwa pertumbuhan pendapatan PT Telkom pada bulan Maret 2015 sampai Maret 2016 adalah sebesar Rp 3,9 triliun. Namun, pertumbuhannya di bulan Maret 2016 sampai Maret 2017 hanya sampai Rp 3,4 triliun. Artinya, ada indikasi kebocoran di sana.

Yoedha Pradipa pun angkat bicara terkait hal tersebut. Menurutnya, PT. Telkom itu memang banyak bocornya, karena dijadikan sapi perahan oleh para politisi dan elite Kementrian BUMN.

Selain itu, Yoedha juga memaparkan bahwa Price WaterHouce Coopers selaku akuntan publik independen PT. Telkom tidak melakukan audit yang konfrehensif terhadap PT.Telkom. Sehingga audit yang dihasilkan oleh PWC sepertinya hanya sebagai Brain Wash saja agar publik menilai PT. Telkom itu Kredibel.

“Kalaupun ada perbedaan dengan audit PWC dan audit BPK RI, itu wajib dipertanyakan, kenapa hal tersebut bisa terjadi??” tandas Yoedha.

Yoedha menambahkan, selain itu KPK dan Kejagung sudah seharusnya masuk, melakukan serangkaian penyelidikan dan penyidikan terhadap adanya dugaan kartel tower yang dilakukan oleh pengusaha berinisial TR. Ini sudah jadi rahasia umum menurutnya. Dan, publik sudah paham betul permainan patgulipat yang dilakukan oleh PT. Telkom dengan pengusaha berinisial TR.

“Kalau penyidik mau serius menangani kasus di PT. Telkom, pintu masuknya adalah dari diakuisisinya anak usaha PT. Telkom yang bergerak mengelola tower BTS,” terang Yoedha saat diwawancarai tim Klikanggaran.com pada Selasa (02/01/2018) lalu.

Dan, masih menurut Yoedha, yang terbaru adalah persoalan Indihome yang sebenarnya tidak cocok dan tidak kompatibel, antara hardware yang dipakai dengan software yang digunakan.

“Selain itu, yang menjadi vendor di PT. Telkom saat ini, kebanyakan adalah orang sekeliling penguasa yang punya hubungan dengan pihak istana. Tampaknya KPK dan Kejagung tutup mata dengan persoalan ini,” tutupnya.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kit Rose

Tags

Rekomendasi

Terkini

X