79 Juta Franc Swiss Bukti Keserakahan Gank Blatter di FIFA

photo author
- Jumat, 3 Juni 2016 | 23:01 WIB
images_berita_sport-788105_640
images_berita_sport-788105_640

Jakarta, KlikAnggaran.Net- Pengacara FIFA, Jumat, 3 Juni 2016 mengungkapkan korupsi dan keserakahan luar biasa yang dilakukan tiga mantan pejabat tinggi FIFA yaitu Sepp Blatter, Jérôme Valcke, dan Markus Kattner. Ketiga pejabat paling tinggi di organisasi sepak bola dunia tersebut secara diam-diam memberikan bonus Piala Dunia sebesar 79 juta franc Swiss (£ 55 juta) untuk diri mereka sendiri.



Para pengacara itu mengatakan bahwa pembayaran kontrak dilakukan selama mereka menjabat dalam lima tahun terakhir dan bertempat di kantor mereka. Mereka tampaknya melanggar hukum Swiss. Bukti-bukti tersebut akan diberikan kepada Departemen Kehakiman AS dan Jaksa Federal Swiss yang menyelidiki skandal keuangan yang melanda badan sepak bola dunia.

"Bukti-bukti yang didapatkan mengungkapkan upaya yang dikoordinasikan oleh tiga mantan pejabat FIFA tersebut untuk memperkaya diri melalui kenaikan gaji tahunan, bonus Piala Dunia, dan insentif lainnya dengan total lebih dari 79m franc Swiss dalam lima tahun terakhir," kata Bill Burck dari Quinn Emanuel, firma hukum AS yang disewa oleh FIFA selama krisis korupsi.

FIFA mengungkapkan rincian dari kontrak mantan Presiden Blatter, mantan Sekretaris Jenderal Valcke, dan mantan Direktur Keuangan Kattner satu hari setelah polisi menggerebek kantor mereka untuk mencari bukti. Dari sana didapati bukti-bukti bahwa Blatter menerima £ 23.3m, Valcke £ 22.9m dan Kattner £ 9.5m.

Jaksa Agung Swiss, Michael Lauber, membuka proses pengadilan pidana terhadap Blatter pada September lalu, dan terhadap Valcke pada bulan Maret.

Keduanya diduga salah urus keuangan FIFA sehingga melakukan tindakan pidana. Blatter dan Valcke menyangkal tuduhan tersebut, tapi dilarang selama 6 dan 12 tahun masing-masing oleh komite etika FIFA berhubungan dengan dunia sepak bola.

Sebaliknya, terhadap Kattner, tidak ada investigasi kriminal tambahan yang dilakukan. Dalam sebuah pernyataan, FIFA mengatakan: "Selain itu, FIFA akan merujuk soal kontrak dan pembayaran kepada komite etik untuk ditinjau ulang."

Dalam sebuah pernyataan, pengacara Blatter yang berbasis di AS, Jumat (3/6), mengatakan bahwa pembayaran kompensasi kepada mantan Presiden FIFA itu adalah "tepat, adil, dan bersesuaian sebagai kepala dari liga olahraga profesional terbesar di seluruh dunia".

[DIOLAH DARI BERBAGAI SUMBER]

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Mang Kamil

Tags

Rekomendasi

Terkini

X